Telset.id, Jakarta – CEO Microsoft, Satya Nadella, baru saja menjual hampir sepertiga sahamnya di Microsoft. Ia punya alasan tersendiri kenapa melakukan aksi itu. Ternyata, nilai saham Microsoft terus melonjak naik.
Menurut Business Insider, seperti dikutip Telset.id pada Minggu (12/8/2018), Satya menjual tak kurang dari 328 ribu sahamnya senilai USD 35,9 juta atau sekira Rp 5,2 triliun guna perencanaan keuangan pribadi dan diversifikasi.
Dengan menjual 328 ribu sahamnya, itu artinya Nadella telah menjual sepertiga dari saham biasa di perusahaan. Setelah penjualan ini, Satya Nadella masih memiliki 778.596 saham biasa di Microsoft, ditambah 2,2 juta atau lebih dari berbagai jenis saham di perusahaan.
Langkah ini merupakan penjualan saham terbesar yang pernah dilakukan Nadella sejak mengambil alih tampuk kepemimpinan di Microsoft pada tahun 2014. Sebelumnya, Nadella telah menjual sahamnya sekitar USD 8,3 juta pada tahun 2016.
Baca juga: Akhirnya, Nilai Saham Amazon Ungguli Microsoft
Satya melego 328 ribu saham Microsoft dengan harga mulai USD 109,08 hingga USD 109,68 per lembar. Kendati menjual banyak saham Microsoft, ia tetap berkomitmen terhadap kepentingan perusahaan.
“Satya berkomitmen untuk kesuksesan perusahaan dan kepemilikan secara signifikan, melebihi persyaratan yang ditetapkan oleh dewan direksi Microsoft,” kata jurubicara Microsoft melalui email.
Satya bakal terus melakukan divestasi saham pada tahun berikutnya melalui rencana secara terstruktur. Namun demikian, ia tidak bisa memastikan, kapan rencana akan direalisasikan dan berapa jumlah saham yang akan dijual.
Sejak Satya mengambil alih peran CEO dari Steve Ballmer pada Februari 2014, saham Microsoft terus meningkat hingga tiga kali lipat. Pada 2016, ia juga menjual 143 ribu saham senilai USD 8,3 juta atau Rp 119 miliar.
Baca juga: Satya Nadella Tidak Pernah Setuju Pembelian Nokia
Di bursa perdagangan, saham Microsoft memang selalu nangkring posisi teratas. Baru pada Februari saham Microsoft kalah dari Amazon. Pada minggu pertama Februari 2018, nilai saham Amazon naik sebesar 3,8 persen.
Sebelum tumbuh positif, saham Amazon sempat turun 1,14 persen sehingga menimbulkan kapitalisasi pasar USD 690,4 miliar atau setara Rp 9,399 kuadriliun. Pada Februari 2018, saham Microsoft melemah menjadi 1,83 persen.
Baca juga: Saham Bill Gates di Microsoft Sisa 1%
Kapitalisasi pasar perusahaan yang digagas Bill Gates itu hanya selisih tipis dengan Amazon, yaitu USD 690,3 miliar atau setara Rp 9,397 kuadriliun. Amazon menyalip Microsoft karena performa bidang ritel dan komputasi awan positif. [SN/HBS]
Sumber: Business Insider