Telset.id, Jakarta – Teknologi informasi berkembang sangat cepat belakangan ini, yang memicu kelahiran era revolusi industri keempat (4.0) di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Supaya tidak tertinggal jauh, maka generasi muda Bangsa Indonesia harus mampu mengantisipasi era revolusi yang mengimplementasikan teknologi informatika ini yang dimotori oleh perguruan tinggi atau universitas.
Presiden Joko Widodo, mengutip McKinsey Global Institute, mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 kecepatan perubahannya sangat tinggi, mencapai 3 ribu kali dari revolusi industri pertama.
Oleh karena itu universitas diharapkan bisa mengantisipasinya dan menyiapkan mahasiswa berketrampilan tinggi untuk menguasai teknologi.
“Revolusi industri 4.0 Ini hanya bisa diantisipasi dan disiapkan oleh universitas dengan sebaik-baiknya yaitu menyiapkan saudara-saudara mahasiswa agar nantinya bisa menghadapi perubahan itu,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu (1/8/2018).
Jokowi mengajak para mahasiswa dan masyarakat untuk melihat realitas saat ini, di mana perubahan dalam revolusi itu benar-benar terjadi. Dia mencontohkan penerapan teknologi kecerdasan buatan di berbagai benda dan perangkat komunikasi hingga teknologi pencetakan tiga dimensi.
“Coba kita lihat kecepatan perubahan itu. Artificial intelligence, advance robotic, dan 3D printing. Cepat sekali perubahan itu. Bayangkan, membuat rumah hanya memakan waktu 24 jam dengan 3D printing,” tutur Jokowi.
Menurutnya perubahan terkait perkembangan teknologi tidak semuanya terlihat, bahkan ada yang tidak disadari juga, seperti dalam transaksi perdagangan sehari-hari. Saat ini, masyarakat sudah jamak menggunakan metode pembayaran non tunai dan digital ketika bertransaksi untuk mempermudah mereka.
Bahkan, kata Jokowi, transaksi dengan kertu kredit yang dulu dianggap melambangkan prestis, sekarang justeru sudah mulai ketinggalan jaman. Pasalnya saat ini generasi muda lebih suka menggunakan dompet digital atau transaksi secara online.
“Saya tidak pernah punya kartu kredit, saya wong ndeso sekali. Kartu kredit saya belum pernah coba sekarang sudah ganti lagi dengan PayPal, Alipay, muncul lagi cryptocurrency Bitcoin. Perubahan seperti itu yang masyarakat harus mengerti dan harus disiapkan,” kata dia.
Untuk itu, Jokowi berharap universitas mampu mendidik dan menuntun mahasiswanya untuk dapat berinovasi dan menghadapi segala perubahan yang ada. Walaupun diakui saat ini Indonesia masih harus mengejar ketertinggalan.
Tapi dia mengaku optimistis generasi muda negeri ini mampu menjadi yang terdepan dalam perekembangan teknologi dengan upaya lebih optimal melalui universitas.
“Suatu hari nanti, kita berdoa, bukan kita yang sibuk mengejar ketertinggalan teknologi dari negara-negara lain, tapi justru negara lain yang sibuk mengejar Indonesia di bidang teknologi. Itu semua akan terjadi kalau anak-anak muda digembleng dalam ruang-ruang inovasi seperti yang ada di Universitas Teknologi Sumbawa ini,” pungkas dia. [WS/HBS]