Telset.id, Jakarta – Qualcomm baru-baru ini menolak tawaran akuisisi Broadcom, dengan nilai tawaran sebesar USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.758 triliun. Alasan utama dari penolakan tersebut adalah jumlah uang yang ditawarkan oleh Broadcom ‘terlalu sedikit’.
Namun belakangan ini, pihak investor dari Qualcomm pun mulai angkat bicara mengenai tawaran tersebut. Mengutip dari laman Ubergizmo, para investor mengatakan bahwa mereka akan memikirkan tawaran tersebut, asalkan nilai per lembar saham perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut diawali dengan angka ‘8’.
[Baca juga: Tawaran Akuisisi Broadcom Ditolak Mentah-mentah Qualcomm]
Diasumsikan, nilai yang diminta oleh para petinggi Qualcomm per lembar sahamnya ada di antara USD 80 hingga USD 89, atau sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,2 juta. Tentu saja, jumlah ini jauh lebih tinggi dari tawaran Broadcom sebelumnya, yang hanya seharga USD 70 atau sekitar Rp 946 ribu per lembarnya.
Mendengar tawaran ini, pihak Broadcom pun belum mengeluarkan tanggapan mereka. Namun yang pasti, sejarah mencatatkan bahwa CEO Broadcom, Hock Tan adalah seorang negosiator yang ‘tangguh’.
[Baca juga : Pecah Kongsi, Apple akan Tinggalkan Qualcomm?]
Selama menjabat jadi CEO, Hock Tan tidak pernah memberikan uang tambahan lebih dari 6,8 persen dari jumlah tawaran awal mereka. Pastinya, ini akan menjadi sebuah pertarungan yang sulit untuk dimenangkan oleh Broadcom.
Sebagian pihak menganggap bahwa Broadcom akan menyerah atas penawaran ini. Akan tetapi, kita masih harus menunggu keputusan dari Hock Tan mengenai tawaran tersebut. [NC/HBS]