Telset.id, JAKARTA – Produsen chip PC dan server terbesar dunia Intel dikabarkan berencana membeli Broadcom. Rencana akuisisi antar rival produsen chip kumputer ini cukup mengejutkan karena Broadcom juga berencana membeli Qualcomm, yang kepastiannya tinggal menunggu izin dari otoritas AS saja.
Berdasarkan informasi yang dilansir dari halaman Cnet, Intel khawatir dengan kekuatan yang akan dimiliki gabungan Broadcom dan Qualcomm.
Kemungkinan Intel baru akan menawar Broadcom jika perusahaan itu berhasil mencaplok Qualcomm. Intel sendiri disebutkan telah mempertimbangkan mencaplok Broadcom sejak akhir tahun lalu.
Namun kabar yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa kesepakatan semacam tersebut akan besar dan rumit, sehingga mungkin tidak akan pernah terjadi.
[Baca juga: Ini Alasan Qualcomm Tolak Pinangan Broadcom]
Terkait isu yang berkembang tersebut, Intel mengatakan bahwa pihaknya tidak mengomentari rumor atau spekulasi terkait merger.
“Dengan kata lain, kami telah melakukan akuisisi penting selama 30 bulan terakhir, termasuk Mobileye dan Altera. Fokus kami adalah mengintegrasikan akuisisi tersebut dan membuatnya berhasil bagi pelanggan dan pemegang saham kami,” kata perusahaan itu.
Sementara Broadcom sendiri hingga saat ini masih bungkam, dan memilih untuk tidak segera merespon kabar tersebut.
Seperti diketahui, Broadcom, produsen chip untuk segala hal mulai dari modem kabel, kotak set-top hingga perekam video digital, mengumumkan tawaran sebesar USD 130 miliar atau sekitar Rp 1.791 triliun, untuk bisa mengauisisi Qualcomm pada November lalu.
Namun proses negosiasi kedua perusahaan ini masih berjalan alot, karena Qualcomm menolak pembelian yang nilainya direvisi menjadi USD 121 miliar atau sekitar Rp 1.644 triliun pada Februari lalu.
Rencana akuisisi ini semakin tak jelas karena beberapa minggu kemudian, Broadcom malah menurunkan tawarannya untuk Qualcomm menjadi sekitar USD 117 miliar. Alhasil, Qualcomm menolak mentah-mentah tawaran itu, karena nilainya tidak memadai atau bahkan lebih buruk lagi.
Baru-baru ini otoritas AS memerintahkan melakukan penyelidikan atas rencana akuisisi Broadcom terhadap produsen chip Qualcomm. Aksi korporasi tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional AS.
[Baca juga: Otoritas AS Selidiki Akuisisi Qualcomm oleh Broadcom]
Hal tersebut diungkapkan Komite Penanaman Modal Asing (Cfius) AS, yakni panel pemerintah yang bertugas mereview merger yang dapat mengakibatkan perusahaan asing mengendalikan bisnis Amerika.
Menurut surat dari pejabat Kementerian Keuangan AS,seperti dilansir Cnet.com, Rabu (703), panel yang secara khusus memperhatikan hubungan Broadcom dengan entitas asing itu, merasa khawatir kesepakatan tersebut dapat melemahkan kepemimpinan teknologi Qualcomm.
“China kemungkinan akan bersaing dengan kuat untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Qualcomm sebagai imbas pengambilalihan yang tidak bersahabat ini,” kata pejabat tersebut. [WS/HBS]