Indosat Bantah Cari ‘Untung Besar’ dari Tarif Interkoneksi

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Indosat Ooredoo membantah tudingan Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi ITB Muhammad Ridwan Effendi yang mengatakan Indosat akan untung dua kali dari tarif interkoneksi. Melalui surat hak jawabnya, Indosat memberikan klarifikasi terkait pemberitaan tersebut.

Bantahan dan surat hak jawab yang dilayangkan Indosat ini terkait pemberitaan yang dimuat Telset.id pada hari Jumat, 2 September 2016 berjudul “4 Operator Keukeh Pakai Tarif Interkoneksi Baru”.

Dalam berita tersebut, Ridwan Effendi memberikan tanggapannya atas keinginan 3 operator, yakni XL, Indosat, dan Smartfren, untuk tetap menurunkan biaya interkoneksi sesuai dengan surat Edaran (SE) No. 1153/M.Kominfo/PI.0204/08/2016 yang ditandatangani oleh Plt. Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Geryantika Kurnia dan dirilis pada 2 Agustus 2016 lalu.

Dalam pernyataan tertulisnya itu, Ridwan mengatakan bahwa biaya jaringan Indosat dan XL sudah di bawah (Rp 204) itu. Biaya jaringan Indosat di sekitar Rp 86 dan XL Rp 65.

“Jadi betul mereka akan untung dua kali, jika tarif interkoneksi diberlakukan simetris pada Rp 204. Sedangkan Telkomsel akan rugi dua kali,” kata Ridwan.

Ridwan juga menuding operator telekomunikasi tidak akan menurunkan tarif yang dibebankan kepada pelanggan (tarif retail), karena tujuan perusahaan memang mencari keuntungan semata dari polemik penurunan biaya interkoneksi ini. “Feeling saya, operator tidak akan serta merta menurunkan tarif retail,” kata Ridwan.

Menanggapi tudingan tersebut, Indosat menyampaikan keberatannya dan membantah semua tudingan tersebut. Untuk itu, Indosat menyampaikan hak jawabnya yang disampaikan Padmara Rengganis selaku juru bicara Indosat Ooredoo.

Menurut Indosat, berita berjudul “4 Operator Keukeh Pakai Tarif Interkoneksi Baru” mengandung tuduhan yang merugikan nama baik Indosat Ooredoo, karena tanpa data yang akurat memuat pernyataan-pernyataan bernada tuduhan dari narasumber yang tidak berlandaskan fakta.

“Berita tersebut telah merugikan kami karena menyebarluaskan kesan bahwa Indosat Ooredoo memanfaatkan interkoneksi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, dan Indosat Ooredoo tidak melaksanakan kewajiban membangun jaringan telekomunikasi,” kata Padmara Rengganis dalam surat hak jawab Indosat yang dikirimkan kepada Telset.id.

Keberatan Indosat dapat dibaca pada kalimat-kalimat sebagai berikut:

  1. Paragraf 3 dan Paragraf 11

–  “Jadi betul mereka akan untung dua kali, jika tarif interkoneksi diberlakukan simetris pada Rp. 204. Sedangkan Telkomsel akan rugi dua kali, kata Ridwan.

–  “Sementara Ridwan yakin, operator telekomunikasi tidak akan menurunkan tariff yang dibebankan kepada pelanggan (tarif retail), karena tujuan perusahaan memang mencari keuntungan semata dari polemik penurunan biaya interkoneksi ini. “Feeling saya, operator tidak akan serta merta menur unkan tariff retail,” kata Ridwan.

Menanggapi poin-poin pernyataan tersebut di atas, maka Indosat Ooredoo memberikan penjelasan sekaligus mengingatkan hal-hal sebagai berikut:

  1. Indosat Ooredoo sepenuhnya menyadari bahwa biaya interkoneksi adalah kewajiban yang berlandaskan pada UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Oleh sebab itu bagi Indosat Ooredoo, biaya interkoneksi yang diterima dari operator lain tidak ditargetkan sebagai sumber pendapatan, apalagi untuk memperoleh keuntungan.
  1. Indosat Ooredoo selalu memenuhi target pembangunan jaringan yang tercantum dalam izin penyelenggaran dalam rangka terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan. Dapat kami sampaikan bahwa pencapaian pembangunan Indosat Ooredoo senantiasa melampaui target yang ditetapkan oleh Pernyataan bahwa operator swasta (dalam hal ini Indosat Ooredeoo) enggan memenuhi kewajiban pembangunan tidak berlandaskan fakta.
  1. Biaya interkoneksi merupakan settlement antar operator yang pada akhirnya dibebankan kepada pelanggan. Kami berkeyakinan bahwa biaya interkoneksi yang rendah akan mengurangi beban industri dan beban masyarakat. Penurunan biaya interkoneksi senantiasa terjadi dalam sepuluh tahun terakhir. Terbukti bahwa industri terus berkembang, tarif retail berangsur turun, sehingga masyarakat yang mendapatkan keuntungan.
  1. Indosat Ooredoo berkomitmen untuk memberikan layanan yang terjangkau kepada masyarakat. Hal ini telah kami buktikan dengan memberikan tarif Rp. 1 / detik kepada pelanggan Indosat Ooredoo di luar Jawa untuk menelepon ke semua operator jauh sebelum adanya penurunan biaya interkoneksi sehingga pernyataan bahwa kami hanya mencari keuntungan semata dan tidak akan menurunkan tarif retail sangat tidak berdasar.

“Kami berharap penjelasan ini dapat memberikan pemahaman yang benar dan lengkap. Komitmen Indosat Ooredoo adalah untuk terus memperluas jangkauan layanan telekomunikasi ke seluruh Indonesia dan menghadirkan layanan telekomunikasi yang semakin berkualitas dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelas Padmara.

Menurutnya, aktifitas dan upaya Indosat Ooredoo dalam membangun telekomunikasi Indonesia merupakan bukti bahwa Indosat Ooredoo tetap memiliki karakter BUMN yang peduli dan selalu mengutamakan kesejahteraan rakyat.[HBS]

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI