Telset.id, Jakarta – Huawei mengumumkan tengah menggarap proyek baru di bidang telekomunikasi, yakni konektivitas sinyal 5G di kapal nelayan yang biasa digunakan di daerah laut.
Huawei akan memasang peralatan jaringan untuk konektivitas 5G di kapal penangkap ikan atau nelayan untuk meningkatkan jaringan sinyal 5G bagi para orang yang bekerja di wilayah perairan atau laut.
Proyek dengan nama Perahu Perikanan Digital ini merupakan proyek kerja sama antara Huawei dengan China Unicom, yang sebelumnya telah memenangkan penghargaan tantangan produktivitas GSMA di tahun 2023.
BACA JUGA:
- Karyawan Jadi Tersangka Korupsi BTS 4G, Huawei Akui Bakal Kooperatif
- Huawei dan Oppo Sepakati Perjanjian Lisensi Silang Paten
Dikutip Telset dari GizmoChina, kedua perusahaan ini bekerja sama dikarenakan Huawei membutuhkan konektivitas private 5G dan juga sistem produk milik China Unicom.
Meski begitu, keduanya mengembangkan teknologi 5G untuk sistem di kapal penangkap ikan di laut secara bersama-sama, walaupun Huawei mendapatkan dukungan berupa produk dari China Unicom
Berkat konektivitas 5G tersebut, orang-orang yang bekerja di laut atau hidup di sekitar laut akan mendapatkan akses ke cloud computing, teknologi IoT untuk penentuan navigasi Beidou, dan peningkatan konektivitas yang lebih cepat dan kuat.
Dampak dari proyek ini memungkinkan kapal penangkap ikan untuk memantau cuaca dinamis di daerah laut. Kapal-kapal nelayan tersebut akan dilengkapi dengan susunan antena berskala ultra besar 5G MetaAAU yang memiliki kemampuan bandwith pita frekuensi 3,5G yang besar.
BACA JUGA:
- Diembargo Amerika, Huawei Masuk Pasar Nigeria Bangun Ribuan BTS
- Masih Diembargo AS, Huawei Pantang Menyerah di Bisnis Smartphone
Selain itu, susunan antena ini juga dapat mempertahankan kecepatan download hingga 60Mbps yang lebih stabil dan kecepatan upload sampai 2Mbps dalam jarak 61 kilometer di laut.
Sementara itu, perahu nelayan digital ini akan memungkinkan para nelayan tetap mendapat informasi terbaru dengna menonton berita, mendapatkan informasi cuaca terbaru dan melakukan panggilan video berkualitas HD ke keluarga mereka.
Meskipun, salah satu aspek yang menonjol adalah kemampuan untuk membiarkan nelayan memintan bantuan melalui aplikasi satu klik untuk mendapatkan bantuan darurat saat berada di perairan. (FY/HBS)
Indonesia perlu ini
Naik kapal pelni bisa asik