Telset.id, Jakarta – LG baru-baru ini mengumumkan laporan pendapatannya di kuartal ketiga yang mencakup periode Juli sampai dengan September 2017. Pada laporan tersebut, disebutkan jika divisi ponsel LG mengalami kerugian hingga USD 331,17 juta atau sekitar Rp 4,5 triliun.
Kerugian yang dialami LG itu lebih kecil 13 persen dibandingkan kerugian yang mereka alami tahun lalu. Karena kerugian itulah, akhirnya LG berfokus pada pendapatan mereka secara year-on-year yang naik sebesar 8 persen untuk divisi ponsel dan juga 4 persen dari kuartal kedua tahun ini.
Sebenarnya pengiriman smartphone LG di kuartal ketiga di tahun ini meningkat di tahun lalu. Di Korea Selatan misalnya, pengiriman smartphone LG di kuartal ketiga meningkat 44 persen dari total keseluruhan di tahun 2016. Sementara untuk di wilayah Amerika Serikat, pengiriman smartphone meningkat 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, seperti dilansir dari PhoneArena, boleh dibilang tahun ini merupakan tahun yang sulit bagi divisi smartphone LG. Mengapa? Hal itu karena di kuartal ketiga tahun ini LG mengalami penurunan pengiriman sebesar 18,4 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun 2014.
Jika dihitung, hingga kuartal ketiga di tahun ini LG hanya mampu mengirimkan 13,7 juta unit smartphone saja. Turun dari 16,8 juta unit yang mereka peroleh di kuartal 3 tahun 2014.
Lantas apa penyebab divisi smartphone LG mengalami kerugian dan juga penurunan jumlah pengiriman? Mungkin salah satu “tersangka utamanya” adalah Samsung. Ya, perusahaan yang sama-sama berasal dari Korea Selatan itu mengambil pangsa pasar yang seharusnya menjadi milik LG.
Misalnya saja pada kasus LG G6 beberapa waktu lalu yang “terpaksa” menggunakan prosesor Snapdragon 821 karena pasokan prosesor anyar dari Qualcomm yakni Snapdragon 835 sebagian besar diambil alih oleh Samsung untuk perangkat Samsung Galaxy S8 dan S8+.
Begitupun dengan LG G5 yang mengadopsi konsep modular. Smartphone tersebut seolah tak berdaya menghalau gempuran dari perangkat Samsung yang mendominasi di pangsa pasar.
Alhasil, untuk meningkatkan keuntungan dari divisi smartphone, LG akan menaruh harapan besar pada seri flagship yang akan datang yakni LG G7. Tapi masalahnya yang akan dihadapi LG adalah pasokan pertama dari prosesor baru Qualcomm yang akan datang yakni Snapdragon 845 disinyalir lagi-lagi akan diambil alih Samsung untuk duo Samsung Galaxy S9.
Hal itu tentu mengharuskan para teknisi LG untuk memberikan hal-hal unik pada LG G7 untuk bisa bersaing dengan Samsung dan mengambil pangsa pasar yang seharusnya milik mereka. Bisakah LG? Kita lihat saja nanti. (FHP)