Telset.id, Jakarta – Google, melalui anak usahanya yang bergerak di bidang kesehatan, Varily – sebelumnya bernama Google Life Science – berkolaborasi dengan raksasa farmasi Inggris GlaxoSmithKline (GSK) untuk mengembangkan obat-obatan bioelectronic yang dapat memanfaatkan sinyal-sinyal listrik di dalam tubuh untuk mengobati penyakit kronis.
Berdasarkan perjanjian tersebut, kedua perusahaan akan menginvestasikan hingga USD715 juta atau setara Rp9 Triliun untuk membentuk sebuah perusahaan baru, yang diberi nama Galvani Bioelectronics.
Nama ini diambil dari nama ilmuwan Italia pada abad ke-18, Luigi Galvani Aloisio, yang merupakan salah satu pelopor awal bioelectricity. Ia juga yang menemukan bahwa kaki katak kedutan bila terkena arus listrik.
Menurut siaran pers GSK, seperti dilansir dari Engadget, Senin (1/8), perusahaan tersebut akan berkantor pusat di Inggris, dengan hub penelitian kedua di San Francisco, dan terutama akan fokus pada penelitian, pengembangan dan komersialisasi dari bioelectronics.
GSK percaya bahwa biomedicines dapat mengobati kondisi seperti arthritis dan asma, namun salah satu proyek pertama Galvani Bioelectronics akan fokus pada pengembangan perangkat miniatur presisi yang dapat membantu mengobati “gangguan inflamasi, metabolisme dan endokrin” termasuk diabetes tipe 2.
GSK akan memadukan keahliannya dalam menemukan dan mengembangkan obat dengan keahlian Varily dalam mengembangkan elektronik kecil berdaya rendah.
Sebagai awalan, Galvani akan mempekerjakan 30 ilmuwan, insinyur dan dokter, yang akan memanfaatkan pengobatan yang dikembangkan oleh kedua perusahaan induk, lembaga akademik dan R&D perusahaan lain.
Saat ini, baik Varily maupun GSK masih harus menunggu lampu hijau dari regulator sebelum akhirnya Galvani bisa dioperasikan. Keduanya berharap itu akan terjadi sebelum akhir tahun. [IF]