Telset.id, Jakarta – Doa pemerintah China yang menginginkan lebih banyak perusahaan teknologi mencatatkan saham di bursa Shanghai sepertinya terkabul. Jumat (9/3), otoritas pasar modal China setuju Foxconn Industrial Internet Co melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Shen Zhengyang, analis Notheast Securities, mengatakan bahwa pemerintah China memang berkomitmen melonggarkan aturan agar lebih banyak perusahaan yang masuk ke pasar bursa. Kelonggaran aturan terutama berlaku untuk perusahaan penting dan strategis secara prospek bisnis.
Dilaporkan Reuters, persetujuan IPO oleh otoritas pasar modal China hanya berselang satu bulan setelah Foxconn mengajukan permohonan pada awal bulan lalu. Padahal, biasanya, persetujuan IPO baru diberikan oleh mereka dalam kurun waktu satu tahun hingga dua tahun kemudian.
[Baca juga: Pendapatan Turun, Foxconn Sebut iPhone X Jadi ‘Biang Kerok’]
“Persetujuan itu merupakan bentuk perlakuan khusus bagi perusahaan penting dan strategis. Dan, Foxconn termasuk bagian dari itu. Foxconn sudah lama menjadi fokus otoritas pasar modal China,” ungkap Zhengyang.
Dikutip dari Wall Street Journal, Foxconn yang memproduksi ponsel serta menciptakan teknologi nirkabel menargetkan perolehan dana sebesar 27,3 miliar yuan atau setara 4,3 miliar dolar Amerika Serikat. Dana IPO bakal digunakan untuk ekspansi dalam bentuk pembangunan pabrik baru serta investasi engembangan teknologi 5G.
Foxconn, yang merupakan anak usaha Hon Hai Precision Industry Co. sepanjang 2017 membukukan kinerja cukup mentereng. Tahun lalu, pendapatan usaha Foxconn naik 30 persen menjadi 354,5 miliar yuan. Di lain sisi, laba bersih Foxconn naik 10,5 persen menjadi 15,8 miliar yuan.
[Baca juga: Foxconn Siap Produksi 30 Juta Unit iPhone X]
Konon, Foxconn merupakan perusahaan yang ditunjuk oleh Apple untuk menggarap iPhone dan kawan-kawan. Rumor tersebut menggelinding setelah rekaman video berisi aktivitas di pabrik Foxconn tersebar viral. Di sana, pekerja Foxconn diyakini tengah menggarap iPhone 8. [SN/HBS]