Telset.id, Jakarta – Meski Cambridge Analytica telah ditutup pada awal Mei lalu, namun hingga kini Facebook masih menjawab berbagai pertanyaan soal privasi data para penggunanya. Salah satu pertanyaan yang ditanggapi serius oleh raksasa media sosial itu adalah, apakah Facebook memberikan akses data pengguna ke Cambridge Analytica atau tidak.
Pertanyaan itupun ditanyakan kembali pada sidang audiensi dengan anggota parlemen Uni Eropa, kemarin (25/06/2018) waktu setempat. Dilansir dari Engadget, dua eksekutif Facebook merasa yakin bahwa tidak ada informasi atau data pengguna Uni Eropa yang diberikan ke perusahaan konsultan politik asal Inggris tersebut.
Kendati demikian, Facebook tidak dapat memastikan hal ini. Sebab mereka masih harus melakukan audit secara internal. Langkah ini dilakukan setelah pengawas privasi dari Inggris telah menyelesaikan penyelidikannya sendiri.
Baca Juga: Mengenal Cambridge Analytica dan Sepak Terjangnya
Meski begitu, hasil kesimpulan awal Facebook berdasarkan analisis dan kesaksian Aleksandr Kogan, peneliti yang pertama kali menyerahkan data pengguna ke Cambridge Analytica adalah, tidak ada informasi atau data pengguna asal Uni Eropa yang dimasukkan atau diserahkan.
Alasannya, karena Cambridge Analytica hanya memerlukan data pengguna Facebook asal Amerika Serikat saja untuk menganalisis kampanye politik dari negara Paman Sam itu yang kemudian digunakan untuk memenangkan Donald Trump.
Sebelumnya, Facebook telah mengungkapkan bahwa 2,7 juta data penggunanya di Eropa kemungkinan telah diakses oleh aplikasi buatan Kogan. Berkat laporan tersebut, para anggota parlemen Uni Eropa pun dibuat frustasi dengan perubahan laporan mendadak yang dibuat oleh Facebook.
Baca Juga: Waduh! Aplikasi TeenSafe Bocorkan Ribuan Akun Apple ID
Seperti diketahui, aplikasi buatan Kogan telah di-download oleh sekitar 270 ribu orang. Aplikasi itu dapat mengakses tidak hanya data pengguna saja, tapi juga data pribadi pengguna lain yang saling terhubung, dan kemudian menyerahkannya ke Cambridge Analytica.
Untuk sesi berikutnya yang digelar pada 2 Juli mendatang, Facebook kabarnya akan diwakilkan oleh COO mereka, Sheryl Sandberg. (WS/FHP)