Telset.id, Jakarta – Ketegasan Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC) terhadap para produsen perangkat telokomunikasi patut diacungi jempol. Mereka tidak main-main dalam menegakkan regulasi untuk melindungi konsumen dari kecurangan dan ketidaktahuan mereka.
Tidak tanggung-tangung, FTC memanggil enam perusahaan teknologi karena terbukti melakukan kecurangan dalam memberlakukan jaminan mereka.
Otoritas perdagangan AS ini juga memberikan waktu hanya 30 hari untuk perusahaan tersebut memperbaiki praktiknya agar sesuai dengan undang-undang UU di AS.
Menurut Digitaltrends, Rabu (2/5/2018), FTC menyatakan pembatasan yang ditetapkan agar produk perangkat telekomunikasi digunakan dengan aksesori resmi, termasuk permainan, perangkat lunak dan periferal perangkat keras seperti pasokan listrik, supaya garansi tidak hangus adalah ilegal.
Dengan kata lain, perusahaan tidak dapat membatalkan garansi jika Anda menggunakan charger atau catu daya pihak ketiga alias “charger KW” yang tidak berlisensi.
Sebelumnya, FTC mengirim surat peringatan kepada enam perusahaan terkait pelarangan penggunaan stiker “garansi batal jika di lepas”.
Surat-surat permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi dari Motherboard yang baru-baru ini ditemukan mengungkapkan nama-nama dari perusahaan-perusahaan tersebut, yakni Asus, HTC, Hyundai, Microsoft, Nintendo dan Sony.
Selain memberi peringatan terhadap penggunaan stiker tersebut, FTV juga memperingatkan bahwa bahasa garansi di situs web enam perusahaan itu melanggar undang-undang AS.
“Surat ini menempatkan Anda pada pemberitahuan bahwa pelanggaran Garansi dan FTC Acts dapat mengakibatkan tindakan hukum,” kata surat-surat yang tertanggal 9 April, yang ditulis Direktur Praktik Pemasaran FTC Lois Greisman dengan mengutip UU Jaminan Magnuson-Moss 1975.
Dalam suratnya kepada Microsoft, misalnya, FTC menyinggung bahasa garansi perusahaan besutan Bill Gates itu yang menyatakan bahwa perusahaan “tidak bertanggung jawab” dan bahwa garansi “tidak berlaku jika Xbox One atau aksesori aselinya diperbaiki oleh siapa pun selain Microsoft.”
FTC menegaskan hal tersebut melanggar hukum AS. Dalam kasus Hyundai, otoritas ini memperhatikan klausul layanan produsen otomotif di situsnya, yang menyatakan bahwa “penggunaan Hyundai Genuine Parts diperlukan untuk menjaga jaminan produsen dan semua jaminan yang diperpanjang utuh.”
“Selain itu, klaim oleh waran yang menciptakan kesan palsu bahwa garansi akan batal karena penggunaan suku cadang atau layanan yang tidak sah dapat terlepas dari Undang-Undang Jaminan, merupakan praktik yang menipu berdasarkan Bagian 5 dari FTC Act,” tulis Greisman.
Baca juga: Wow! Amerika Larang Stiker Garansi
Setelah meninjau bahasa garansi di situs web produsen tersebut, FTC memberi batas waktu selama 30 hari untuk mengubahnya sesuai aturan.
Langkah terbaru FTC konsisten dengan tindakan sebelumnya, seperti mengklarifikasi hukum untuk menyatakan bahwa jailbreaking atau rooting ponsel, tablet dan smart TV tidak hanya legal, tapi juga tidak membatalkan seluruh garansi.
Modifikasi ini, kata agensi tersebut, dilindungi sehingga selama itu bukan penyebab kerusakan tertentu yang ingin diperbaiki oleh konsumen, masih dalam garansi. [WS/HBS]
Sumber: Digitaltrends