JAKARTA – Sudah menjadi rahasia umum jika pengguna internet di Indonesia sangat aktif di dunia sosial media. Atas dasar inilah kemudian Path sempat berencana menjual layanan miliknya ke pihak lain.
Laporan yang diterima Re/code seperti dilansir Ubergizmo, Sabtu (25/4/2015). Menyebut ada sumber terpercaya yang mengkalim jika Path sempat berencana untuk melakukan negosiasi jual beli dengan KakaoTalk. Kesepakatan yang kemungkinan tercapai tentu bisa menguntungkan kedua pihak baik dari segi keuangan maupun demi mendongkrak jumlah pengguna.
Mengingat perusahaan yang dinakhodai oleh Dave Morin ini memiliki jumlah pengguna yang relatif besar di Indonesia. Sementara hal sebaliknya justru dialami layanan pesan instan asal Korea Selatan, KakaoTalk.
Langkah akuisisi tersebut kabarnya bisa menjadi cara KakaoTalk untuk bertahan ditengah persaingan menghadapi WhatsApp, Line, WeChat dan aplikasi pesan instan lainnya. Mengingat ada sekitar 70-80% dari 30 juta pengguna Path merupakan netizen asal Indonesia.
Namun tanpa diketahui alasan pasti, ternyata Path justru mengurungkan niat bisnis tersebut. Hingga kini Path justru terus menjalankan roda bisnisnya bahkan telah membuka kantor perwakilan di Jakarta, Indonesia.
Menanggapi hal ini baik pihak Path maupun KakaoTalk enggan berkomentar. Seperti diketahui jika aksi akuisis di ranah bisnis memang lumrah terjadi, namun batalnya rencana jual beli kerap membuat kedua pihak bungkam tanpa alasan. (EA/MS)