Telset.id, Jakarta – Apple telah menolak permintaan FBI untuk memberikan akses backdoor iPhone 5c milik seorang terduga teroris dalam peristiwa di San Bernardino. Sikap Apple itu mendapat dukungan dari CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Permintaan untuk mendapat akses backdoor oleh pemerintah AS ini terkait kasus serangan teroris di San Bernardino, California yang terjadi Desember 2015 silam. Namun permintaan tersebut ditolak Apple dengan alasan untuk melindungi data penggunanya.
[Baca juga: Apple Tolak Permintaan FBI untuk Akses Backdoor]
“Kami ikut bersimpati pada Apple. Kami percaya pada enkripsi, karena menurut kami itu sangat penting,” kata Zuckerberg, saat memberikan sambutan di acara Mobile World Congress (MWC) 2016, di Barcelona, Spanyol.
Bos Facebook ini berpendapat bahwa backdoor dengan enkripsi tidak akan efektif untuk meningkatkan keamanan, dan hal itu bukanlah sesuatu yang tepat dilakukan untuk dunia.
“Saya dan semua orang berharap bukan hal yang tepat untuk mencoba memblokir produk yang sudah digunakan oleh banyak orang. Saya pikir ini tidak akan menjadi peraturan yang tepat,” sambung Zuckerberg, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (23/2/2016).
Ketegangan antara Apple dan FBI ini menyusul perintah dari pengadilan federal di California 16 Februari lalu, dimana Apple diharuskan untuk memberikan bantuan teknis kepada FBI dalam kasus tersebut.
Bantuan tersebut mencakup pembukaan kode PIN pada iPhone, yang mengunci perangkat secara otomatis setelah beberapa upaya penggunaan PIN yang salah.
CEO Apple Tim Cook menolak permintaan tersebut. Cook mengatakan bahwa Apple tidak menentang perintah FBI, tetapi merasa harus angkat bicara dalam menghadapi apa yang dinilainya melampaui batas.
“Jika pemerintah dapat menggunakan Undang-Undang untuk memudahkan dalam membuka iPhone Anda, itu akan memiliki kekuatan untuk mencapai ke perangkat siapa pun untuk mengambil data mereka,” katanya. [HBS]