Telset.id, Jakarta – Di saat para pesaingnya menyerah di bisnis digital, Telkomsel justru terus mengembangkan bisnis digitalnya lewat berbagai program inovatif. Ekosistem layanan digital milik operator terbesar di Indonesia ini dikemas dalam serangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) 2017.
Beberapa layanan digital yang masuk dalam program ini adalah The NextDev, IndonesiaNEXT, #internetBAIK, Telkomsel Digital Campus, dan PETANI (Peduli Tani Anak Negeri). Pihak Telkomsel menyatakan bahwa semua ini merupakan bukti keseriusan Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Indonesia.
Menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, Telkomsel tetap akan mengembangkan bisnis digital sebagai salah satu mesin pertumbuhan pendapatan di masa depan, dan juga sebagai upaya memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami tetap berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem bisnis digital. Ini merupakan bakti Telkomsel bagi negeri,” ujar Ririek Adriansyah saat berbuka puasa bersama media di Telkomsel Smart Office, Jakarta, Senin (19/6/2017).
Ririek mengungkapkan, bahwa program CSR yang menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi digital secara positif ini mempertegas komitmen Telkomsel untuk membangun ekosistem digital di Tanah Air.
“Telkomsel terus menggelar jaringan hingga ke pelosok Indonesia, agar lebih banyak lagi masyarakat yang dapat terhubung dengan Internet dan layanan digital,” tandas Ririek.
Ia menambahkan, bahwa membangun ekosistem digital di Indonesia, perlu dilakukan bersama-sama dengan berbagai pihak yang juga ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
Oleh karena itu, sejak tahun 2015 Telkomsel meluncurkan program CSR yang melibatkan berbagai stakeholders, seperti The NextDev, yang mewadahi anak muda di Indonesia untuk berkompetisi membuat aplikasi Smart City.
Ada dua karya anak negeri yang dihasilkan lewat program The NextDev 2016 kini ikut dilibatkan dalam program CSR Telkomsel, yaitu Habibi Garden dan Eragano. Keduanya digandeng untuk mengembangkan program Peduli Tani Anak Negeri atau disingkat PETANI.
PETANI merupakan program e-agriculture yang bertujuan untuk memberdayakan komunitas petani di Indonesia dari hulu ke hilir melalui pemanfaatan teknologi, khususnya seluler dan Internet of Things (IoT).
Solusi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani, mengurangi biaya, dan meminimalisir kemungkinan gagal tanam. Untuk tahap awal, PETANI akan diterapkan di Lampung Selatan untuk komoditas cabai, dan di Garut Jawa Barat untuk komoditas kentang.
Tahun ini pun Telkomsel kembali menyelenggarakan kompetisi The NextDev. Program yang telah berlangsung untuk ketiga kalinya ini, telah menjaring 1.400 aplikasi dari seluruh Indonesia, dan merupakan bentuk upaya Telkomsel dalam mendorong anak muda Indonesia untuk dapat berkompetisi di era digital.
Program The NextDev tahun ini mengusung tema Karya anak Bangsa Untuk Solusi Indonesia dengan mengajak anak muda Indonesia untuk mewujudkan imajinasi dan ide mereka dalam kategori Health, Education, Agriculture, Transportation atau HEAT.
Selain The NextDev, Telkomsel juga kembali menyelenggarakan IndonesiaNEXT yang merupakan program sertifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan mempersiapkan keahlian profesi mahasiswa dalam menghadapi persaingan global yang lebih kompetitif.
Tidak kurang sebanyak 3.800 peserta dari 344 kampus negeri dan swasta di seluruh Indonesia telah mengikuti program sertifikasi yang didukung oleh berbagai lembaga sertifikasi terpercaya ini, baik skala nasional maupun internasional. Tahun ini IndonesiaNEXT akan diselenggarakan di 10 kota.
Sedangkan untuk mendorong pemanfaatan teknologi informasi yang dapat mendukung berbagai aktivitas formal dan informal di tingkat perguruan tinggi, tahun ini Telkomsel akan melangsungkan program Digital Community Campus. Program ini rencananya akan diterapkan di 20 kampus di 20 kota di Indonesia.
Di sisi lain, dalam membangun ekosistem digital yang positif, Telkomsel mendorong program #internetBAIK (Bertanggung Jawab, Aman, Inspiratif dan Kreatif) dimana para peserta sosialisasi yang utamnya berasal dari lingkungan sekolah akan dibekali pengetahuan dan pemahaman untuk menggunakan Internet maupun teknologi informasi secara positif.
Di tahun 2016, program ini telah melibatkan sebanyak 2.800 guru dan orang tua murid, 54 sekolah, 900 murid, dan 550 duta #internetBAIK yang akan membantu proses edukasi ke masyarakat.
“Kami ingin dapat terus berperan aktif mengajak masyarakat dalam penggunaan Internet yang positif. Untuk itu tahun ini program #internetBAIK akan terus kami gulirkan di lebih banyak kota lagi,” pungkas Ririek. [HBS]