Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta para pemangku kepentingan berencana mengundang investor asal Jepang dan Korea Selatan untuk menanamkan modal pada perusahaan rintisan (startup) digital di Indonesia. Kedatangan investor ini diharapkan bisa mendorong perkembangan ekonomi digital di tanah air.
Menkominfo Rudiantara mengungkapkan, para investor dari dua negara raksasa teknologi itu akan diundang dalam acara Nexticorn (kegiatan pertemuan antar pelaku start up dan investor) berikutnya tahun depan. Acara yang sama pada tahun ini sudah dilaksanakan di Bali pada Mei lalu.
Baca juga: Kualitas Startup Indonesia Terus Meningkat
“Dua negara itu memiliki potensi family investor yang cukup banyak,” ujar Rudiantara dalam keterangan resmi Kominfo, Kamis (30/8/2018).
Menurut Menkominfo, dengan adanya investor dari dua negara itu ditambah potensi pertumbuhan ekonomi digital nasional yang didorong peningkatan mobile internet dan kepemilikan smartphone, maka Indonesia dapat menjadi negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara.
Karenanya, Rudiantara pun menghimbau para pelaku usaha tradisional yang yang masih menggunakan cara berniaga tradisional untuk bisa memanfaatkan internet atau marketplace alias pasar online. Pasalnya teknologi ini bisa mengurangi berbagai biaya yang diperlukan dalam kegiatan bisnis, terutama biaya transportasi dan distribusi.
“Ini harus mengarah pada digital ekonomi. Bukan lagi old economy. Dengan begitu tidak ada lagi legacy cost karena digital ekonomi itu relatif rendah. Semuanya punya kesempatan mempercepat kemajuan ekonomi melalui digital trading,” imbuh Rudiantara.
Pemerintah dipastikan berkomitmen mendukung ke arah itu dengan membangun infrastruktur internet di seluruh Indonesia. Jadi bukan hanya kota-kota besar padat penduduk saja yang nantinya bisa memiliki koneksi internet cepat.
“Indonesia memerlukan investor yang bukan hanya membawa angka finansial saja untuk skema bisnis ekonomi digital. Lebih utama dari hal itu, yang juga dapat ikut meningkatkan nilai tambah untuk Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Menkominfo Harap Startup dan Unicorn Masuk Bursa Saham
Saat ini, seperti diungkapkan Rudiantara, Indonesia telah menjadi rumah bagi sejumlah unicorn di bidang ekonomi digital. Dari tujuh unicorn yang ada di kawasan Asean, kata dia, empat pelaku usaha ekonomi digitalnya berasal dari Indonesia.
Unicorn sendiri merupakan gelar yang diberikan pada perusahaan startup yang telah memiliki nilai valuasi minimal US$ 1 Miliar. Pemerintah menargetkan memiliki lima startup unicorn asal Indonesia pada 2019. [WS/IF]