ATSI Klaim Kebocoran 1,3 Miliar Data Kartu SIM Bukan dari Operator

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), buka suara mengenai isu kebocoran 1,3 miliar data kartu SIM dan mengklaim kalau kebocoran data tersebut bukan berasal dari operator seluler.

Melalui keterangan resminya pada Kamis (8/9/2022), Sekretaris Jenderal ATSI, Marwan O Baasir menjelaskan bahwa seluruh anggota ATSI yang mayoritas adalah operator seluler siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mengusut kasus kebocoran data ini.

“ATSI siap bekerja sama dan mendukung sepenuhnya upaya Kominfo, BSSN, Dukcapil Kemendagri dan pihak berwenang lainnya dalam melakukan investigasi terkait dugaan kebocoran data registrasi pelanggan jasa telekomunikasi,” tulis Marwan.

Selain itu ATSI beserta seluruh anggotanya telah melakukan investigasi dan penelusuran terkait kebocoran data registrasi pelanggan jasa telekomunikasi. Hasilnya kebocoran data bukan berasal dari operator, karena tidak ada ilegal akses yang terjadi di operator seluler.

BACA JUGA:

“Hasil dari investigasi tersebut adalah tidak diketemukan adanya ilegal akses di masing-masing jaringan operator. Hasil investigasi ini juga telah dilaporkan kepada Kementerian Kominfo hari ini, Kamis 8 September 2022,” sambung Marwan.

Lebih lanjut, seluruh penyelenggara telekomunikasi sudah menerapkan sistem pengamanan Informasi mengacu standar ISO 27001. Penerapan ini juga mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo No 05 / 2021 Tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi pasal 168 ayat 5, sebagai bentuk tanggung jawab Operator sebagai pengendali data.

“Seluruh operator telekomunikasi selalu patuh pada aturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan keamanan dan kerahasiaan data,” jelas Marwan.

Terakhir dirinya meminta kepada masyarakat untuk tenang, menghadapi kasus kebocoran miliaran data kartu SIM ini.

“ATSI/operator menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak perlu
khawatir karena operator menjamin keamanan data pelanggan,” tutup Marwan.

Sebelumnya masyarakat dihebohkan dengan kebocoran data 1,3 miliar data kartu SIM, yang dilakukan oleh akun Bjorka di situs  situs breached.to atau Breached Forums. Akun ini menyebut kalau mendapatkan data tersebut dari Kementerian Kominfo.

BACA JUGA:

Setelah itu Kominfo pun langsung membantah kalau kebocoran tersebut dari pihaknya, karena mereka selama ini tidak mengumpulkan data kartu SIM pengguna. Kominfo pun bersama beberapa lembaga terkait melakukan investigasi atas kasus ini, dan investigasi masih terus dilakukan. [NM/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI