ATSI Sebut Industri Seluler Indonesia Sedang Tidak Sehat

Telset.id, Jakarta – Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI) menjelaskan kalau industri seluler Indonesia saat ini sedang tidak sehat karena berbagai kondisi yang terjadi di industri tersebut.

“Kondisi industri seluler saat ini sedang tidak baik-baik saja atau tidak sehat dan lambat,” ujar Wakil Ketua Umum ATSI, Merza Fachys dalam Selular Business Forum di Jakarta pada Senin (13/11/2023).

Dalam pemaparannya terungkap kalau ada 3 kondisi yang membuat industri ini sedang tidak sehat. Pertama perbedaan rasio BHP Frekuensi terhadap pendapatan kotor operator seluler yang menyentuh 12%.

“Rasionya sangat tinggi nyaris menyentuh 12%. Lebih tinggi dibandingkan data global sebesar 7% dan Asia Pasifik (APAC) 8,7% sehingga berada pada kondisi tidak sehat dan bisa mengancam keberlangsungan usaha,” sambung Merza.

BACA JUGA: 

ATSI juga menyoroti peningkatan BHP Frekuensi yang mencapai 12,1% yang menimbulkan kesenjangan karena pertumbuhan industri operator seluler selama 2013-2022 hanya tumbuh 5,69%.

“Peningkatan pendapatan industri operator seluler jauh lebih kecil dibandingkan tren peningkatan BHP Frekuensi, sehingga akan membebani keuangan operator dan berdampak pada kemampuan untuk berinvestasi serta operasional,” kata Merza.

Ketiga adalah pertumbuhan trafik data yang tidak berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan pendapatan. Hal ini terjadi karena harga trafik data mengalami penurunan sehingga rata-rata pendapatan per pengguna atau ARPU masih rendah.

“Harga trafik data per GB mengalami penurunan signifikan hingga minus 32% sehingga menyebabkan ARPU Seluler masih sangat rendah di kisaran Rp 38 ribu,” ungkap Merza.

BACA JUGA: 

ATSI telah mengirimkan surat berisi kajian mereka seputar industri seluler Indonesia ke Presiden Joko Widodo dan 11 Kementerian. Surat tersebut mendapatkan respon positif yang mana Kominfo sedang menggodok rencana pembentukan tim Task Force Insentif PNBP untuk sektor telekomunikasi.

“Menkominfo Budi Arie Setiadi telah menugaskan Dirjen SDPPI dan PPI untuk membentu Task Force Insentif PNBP bagi industri telekomunikasi. Saat ini masih persiapan pembentukan Tim TF yang diusulkan terdiri dari Kominfo, operator seluler, Telkom, Kemenkeu, BPKP, akademisi dan lainnya,” tutup Merza.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI