Telset.id, Jakarta – Apple akhirnya mengakui bahwa mereka telah mengakuisisi Shazam. Kabar ini sebenarnya sudah berkembang sejak pekan lalu, namun saat itu Apple masih belum mengakui telah mencaplok aplikasi pendeteksi lagu tersebut.
Nilai akuisisi yang diajukan Apple dinilai cukup fantastis, yakni mencapai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,4 triliun. Proses akuisisi dikabarkan sempat berjalan alot, meski akhirnya Shazam luluh dipinang Apple dengan mahar yang terbilang fantastis.
[Baca juga: Waduh! Petinggi Apple Sebut Face Recognition Android “Busuk”]
“Kami tak sabar menanti bergabungya Shazam dan timnya di keluarga Apple,” ujar perwakilan Apple, seperti dikutip dari laman The Verge
“Shazam adalah salah satu aplikasi dengan rating tertinggi di dunia dan disukai oleh ratusan juta pengguna. Kami tidak dapat membayangkan tempat yang lebih baik bagi Shazam untuk memungkinkan kami terus berinovasi dan memberikan keajaiban bagi pengguna kami,” sambung Apple.
Namun, di balik akuisisi ini, beberapa pihak menyatakan bahwa nilai yang dibayarkan oleh perusahaan asal Cupertino tersebut, tidak sesuai dengan nilai pendanaan yang telah di terima Shazam. Sebenarnya, nilai pendanaan tersebut mencapai angka USD 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun.
[Baca juga: Studi: Game Super Mario 64 Bisa Cegah Dimensia]
Akan tetapi, sebagian pihak mengatakan bahwa nilai akuisisi tersebut merupakan nilai yang wajar. Pasalnya, sepanjang 2016 lalu, Shazam hanya memiliki pendapatan sekitar USD 54 juta atau sekitar Rp 731 miliar saja.
Yang menarik dari proses akuisisi ini adalah bagaimana cara Apple mengimplementasikan platform Shazam di Apple Musik, karena Shazam selama ini fokus di platform Android. Belum lagi, iOS melalui Siri juga memiliki kemampuan yang sama dengan Shazam, yakni dapat mengidentifikasi lagu hanya menggunakan suara.
Selain tertarik dengan Shazam, ternyata Apple juga tertarik dengan teknologi Augmented Reality (AR) milik Shazam. Kemungkinan Apple akan menggunakannya untuk mengembangkan ARKit. [NC]