Telset.id, Jakarta – Tak dapat dipungkiri jika Android menjadi sistem operasi yang paling rentan terhadap serangan malware jika dibandingkan dengan kompetitornya, iOS. Lalu apa sebenarnya penyebab malware lebih banyak ditemukan di Android?
Menurut Territory Channel Manager Kaspersky SEA-Indonesia, Dony Koesmandarin, ada beberapa alasan mengapa para peretas membuat malware di platform Android. Salah satunya adalah sifat Android yang open source dan mudah dipelajari.
“Saking terbuka dan mudahnya mempelajari sistem operasi Android, saya pernah melihat buku yang bisa mengajari pembaca untuk membuat aplikasi Android. Tinggal imajinasi saja yang membatasi mereka membuat malware atau tidak,” jelas Dony saat ditemui tim Telset.id beberapa waktu lalu di Jakarta.
Alasan lain dipilihnya platform Android adalah para pembuat aplikasi dapat mencantumkan aplikasi yang mereka buat dengan perusahaan pengembang yang sudah ada. Hal ini tentunya akan memudahkan peretas untuk meloloskan aplikasi malware mereka, karena sistem di Play Store melihat aplikasi tersebut berasal dari pengembang terpercaya.
“Berbeda dengan pendekatan yang dilakukan oleh Apple. Para pengembang harus mendaftarkan aplikasi yang ingin diletakkan dalam Apple Store. Nantinya pihak Apple melakukan pemindaian terhadap aplikasi itu dan memutuskan boleh atau tidak untuk masuk,” lanjutnya.
Di sisi lain, dalam sistem Android juga terdapat fasilitas untuk memasang aplikasi dari luar Play Store. Sedangkan di perangkat iOS, fitur ini tidak tersedia, kecuali pengguna perangkat melakukan jailbrake terhadap perangkat mereka.
So, intinnya adalah, apapun perangkat yang Anda gunakan bukan berarti lebih aman dari serangan malware. Para peretas dapat menemukan berbagai cara untuk ‘mengakali’ sistem yang ada untuk mencapai para korbannya. [NC/HBS]