Ada Pelanggaran, Vietnam Selidiki Akuisi Uber oleh Grab

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kementerian Perdagangan Vietnam akan melakukan investigasi soal kesepakatan bisnis Uber dengan Grab di Asia Tenggara. Upaya itu dilakukan setelah hasil penyelidikan menunjukkan ada pelanggaran undang-undang persaingan usaha dalam proses akuisisi Uber oleh Grab.

Kementerian Perdagangan Vietnam mengatakan bahwa proses akuisisi bisa dibatalkan apabila pangsa pasar antara Uber dan Grab di Vietnam mencapai lebih dari 50 persen.

“Hasil penyelidikan awal telah menunjukkan pasar Uber dan Grab di Vietnam lebih dari 50 persen,” jelas pihak Kementerian Perdagangan Vietnam, seperti dikutip Reuters, Kamis (17/05/2018).

Lebih lanjut dilaporkan bahwa dari hasil pertemuan dengan perusahaan, asosiasi, dan otoritas pemerintah setempat, telah ditemukan kesepakatan jika antara Uber dan Grab telah terbukti melanggar ketentuan mengenai persaingan bisnis di Vietnam.

“Kami sedang mempertimbangkan investigasi,” ungkap pihak kementerian.

Baca Juga: Proses Akuisisi Uber oleh Grab Ditunda, Kenapa?

Langkah Vietnam untuk memperluas pengawasan kesepakatan bisnis juga sempat dilakukan oleh pemerintah Singapura, Malaysia, dan Filipina. Bahkan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Singapura meminta Grab menunda proses akuisisi Uber Asia Tenggara.

Alasannya, pemeriksaan mengenai pembelian Uber oleh Grab dinilai belum tuntas. Komisi itu juga mencurigai ada sesuatu di balik transaksi antar dua perusahaan ride-sharing tersebut.

Karenanya, komisi ini melayangkan perintah khusus bagi keduanya. Seperti kewajiban bagi Grab dan Uber untuk mempertahankan perbedaan tarif. Kemudian larangan untuk saling bertukar informasi penting yang dapat merugikan pelanggan dan pengemudi

Seperti diketahui, pada bulan Maret lalu, Uber dan Grab mengumumkan kesepakatan merger. Dalam proses kesepakatan merger, Uber mendapat porsi kepemilikan 27,5 persen saham Grab sebagai pertukaran atas bisnis di Asia Tenggara.

Selain di Asia Tenggara, perusahaan ride-sharing asal Amerika Serikat itupun pernah menjual bisnis operasionalnya di China dan Rusia ke perusahaan lokal yang menjadi pesaing mereka. (SN/FHP)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI