Telset.id, Jakarta – Apple mau tak mau kehilangan posisi sebagai perusahaan terbesar kedua di pasar smartphone dunia. Sempat bertengger cukup lama di bawah Samsung, Apple kini harus merelakan tempatnya diambil alih oleh Huawei yang naik kelas ke posisi kedua.
Perusahaan riset International Data Corporation (IDC), Counterpoint Research, IHS Markit, dan Canalys sama-sama kompak menyatakan bahwa Huawei secara resmi “mengakuisisi” peringkat Apple pada kuartal II-2018.
Menurut data IDC, sampai Juni 2018 kemarin, Huawei mengirim perangkat 52,4 juta unit dengan pertumbuhan 40,9 persen per tahun. Sementara Apple, mencatat pengiriman 41,3 juta unit dengan pertumbuhan 0,7 persen.
Masih berdasarkan data IDC, dengan pencapaian tersebut, Huawei berhasil menguasai 15,8 persen pangsa pasar, sedangkan Apple hanya 12,1 persen. Huawei sukses menyalip Apple karena punya fitur premium di produknya.
Baca juga: Apple Tak Berkutik ‘Dikeroyok’ Pemain China
Analis IDC menyebut, Huawei menyematkan tiga kamera di ponsel Huawei P20 Pro sehingga membuat popularitas perusahaan melesat di negara-negara Eropa dan Asia. Bukan tidak mungkin, Huawei bisa pula menggeser posisi Samsung.
Di lain sisi, Canalys mengemukakan bahwa kinerja Huawei pada kuartal II-2018 menguat berkat kehadiran ponsel Huawei P20 serta Honor. Canalys mencatat, Huawei mengirimkan hampir empat juta ponsel Honor di luar China.
“Huawei fokus mencari pertumbuhan volume di pasar bawah. Honor sebagai merek utama di China telah mengambil peran penting dalam strategi pemasaran Huawei,” kata Mo Jia, analis Canalys, dilansir CNBC, Kamis (2/8/2018).
Tak sesial Apple, Samsung sekarang masih mapan menjadi produsen ponsel terbesar di dunia dengan cakupan alias pangsa pasar 20,9 persen. Pada kuartal II-2018, Samsung berhasil mengirimkan tak kurang dari 71,5 juta perangkat.
Baca juga: Punya 3 Kamera, Huawei P20 dan P20 Pro Meluncur di Paris
Menurut IDC, kuartal II-2018, Samsung mengalami penurunan pengiriman sebesar 10,4 persen. Meski begitu, secara keseluruhan, pasar ponsel global memang mengalami penurunan tahunan 1,8 persen pada kuartal dua tahun ini.
Sumber: CNBC
