Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu, Elon Musk mengumumkan rencana untuk menarik salah satu perusahaannya, Tesla dari bursa saham Amerika Serikat. Akibatnya, dengan kepemilikan sebesar 20 persen, Musk butuh dana segar USD 60 miliar atau Rp 878,2 triliun untuk membeli kembali 80 persen saham Tesla dari investor.
Alhasil, pasar pun langsung penasaran, siapa sebenarnya sosok di balik rencana berani Musk untuk membeli kembali saham Tesla tersebut. Namun, menurut laporan dari Bloomberg, pendanaan itu diperoleh dari Public Investment Fund Arab Saudi yang sampai saat ini telah memiliki saham Tesla sebesar lima persen.
Jika kabar ini benar-benar terjadi, mungkin Musk seolah “melanggar” pernyataan yang disampaikan sebelumnya. Saat itu, Musk berharap saham Tesla tetap digenggam banyak pihak, tak hanya dua-tiga investor.
Baca Juga: Elon Musk akan Jadikan Tesla Perusahaan Tertutup?
Hingga kini, kepanjangan tangan investasi Kerajaan Saudi tersebut belum mengkonfirmasi pernyataan sumber itu. Begitupun dengan Tesla yang masih enggan berkomentar. Tapi, menurut Senior Associate Bloomberg NEF Beijing, Nannan Kou, tidak mudah bagi Tesla untuk mendapatkan pendanaan.
“Tesla belum mampu meyakinkan pasar dalam usaha menjual mobil-mobil listrik premium buatannya. Investor Tesla sepertinya harus lebih bersabar dan berorientasi strategis,” katanya.
Baca juga: Elon Musk akan Dilengserkan dari Tesla, Kenapa?
Dilaporkan juga bahwa saat ini regulator bursa AS, US Securities and Exchange Commission, sedang mempelajari isi Twitter Musk. Dilansir dari Gizmodo, Selasa (13/08/2018), mereka tengah menganalisa mengenai rencana Musk untuk membeli kembali saham Tesla sebesar 80 persen.
Seperti diketahui, pada pekan lalu ketika mengungkapkan rencana untuk menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup, Musk berkicau lewat akun Twitter pribadinya dengan mengatakan akan membeli kepemilikan Tesla dari publik senilai USD 420. Bahkan, ia dengan optimis mengklaim bahwa pendanaan tersebut cukup aman. (SN/FHP)