Telset.di, Jakarta – Badan Kejahatan Keungan India pada hari Selasa lalu telah menangkap 4 eksekutif Vivo, termasuk salah satu warga China dalam kasus dugaan pencucian uang.
Kasus pencucian uang ini pada awalnya terjadi pada tahun 2022, di saat itu Direktroan Penegakan Hukum India menggerebek kantor Vivo di India untuk mencari bukti dari kasus tersebut.
Sebagai informasi, penangkapan 4 eksekutif Vivo ini menambah masalah hukum antara perusahaan teknologi asal China di India, di tengah meningkatnya ketegangan antar negara, karena berbagai masalah, seperti masalah sengketa perbatasan negara.
BACA JUGA:
Dilansir Telset dari Gadget360 pada Kamis (12/10/2023), Vivo mengatakan bahwa perusahaan dengan tegas mematuhi prinsip-prinsip etik dan tetap berdedikasi pada kepatuhan hukum.
“Dengan tegas kami memtahui prinsip serta etika,dan tetap berdedikasi pada kepatuhan hukum yang sedang berlaku. Penangkapan yang terjadi baru-baruini sangat mengkhawatirkan. Kami akan menggunakan semua opsi hukum yang ada,” ujar Vivo
Namun, Direktorat Penegakan Hukum (ED) India saat ini tidak segera menanggapi mengenai permintaan komentara permasalahan yang terjadi ini.
Sebelumnya pada hari Selasa, dua sumber menjelaskan bahwa 4 karyawan Vivo telah ditangkap, namun dalam sidang pengadilan di mana para eksekutif perusahaan hadir, pengacara mengatakan hanya ada satu karyawan Vivo, seorang warga negara Tiongkok, yang diidentifikasi dalam dokumen hukum sebagai Guanwen Kuang.
BACA JUGA:
- Bocoran Spesifikasi Vivo V2318A dan V2317A: Seri Y Terbaru dari Vivo
- Penjualan Kurang Bagus, Vivo Angkat Kaki dari Polandia
Lebih lanjut, rincian dari penyelidikan masalah ini masih belum jelas. Penasihat hukum, Manish Jain, mengajukan permintaan penangkapan 10 hari bagi orang-orang yang ditangkap, namun hakim hanya mengizinkan dalam 3 hari saja.
Untuk 3 nama karyawan Vivo lainnya dan keterkaitan dalam kasus pencucian uang ini masih belum diketahui secara jelas hingga saat ini.