Telset.id, Jakarta – Apple akhirnya “menyerah”. Raksasa dari Cupertino itu akhirnya mematuhi peraturan pemerintah China terkait pengelolaan iCloud. Mau tak mau, Apple menyerahkan layanan penyimpanan berbasis komputasi awan kepada China.
Sebelumnya, pemerintah China meminta kepada Apple untuk menyerahkan pengelolaan layanan iCloud kepada perusahaan China. Ketentuan itu wajib dipatuhi jika Apple ingin meneruskan bisnis iCloud di China.
Menurut The Verge, Kamis (19/7/2018), Apple akhirnya memilih perusahaan hosting yang dikendalikan oleh pemerintah China, yakni Guizhou-Cloud Big Data. Perusahaan tersebut akan menjadi penyedia data center iCloud di China.
Melalui keputusan itu, data berupa gambar, teks, catatan, dan kalender perangkat Apple bakal disimpan semua di Guizhou-Cloud Big Data. Akan tetapi, Apple meminta agar data pengguna tetap dijaga untuk memastikan keamanannya.
Apple terpaksa tunduk terhadap regulasi tersebut karena China merupakan pasar penting bagi Apple. Selama ini, China menjadi pasar potensial penjualan produk-produk Apple, khususnya iPhone. Tercatat, ada 130 juta pengguna iPhone di China.
Juru bicara Apple menyatakan bahwa perjanjian pengelolaan iCloud dengan perusahaan milik pemerintah China hanya bersifat sementara. Sebelumnya, Apple sempat menolak aturan pengelolaan iCloud tersebut. Namun, penolakan itu dinilai berisiko tinggi.
“Kami memilih untuk meneruskan layanan dengan berbagai pertimbangan. Kalau kami bersikeras menolak, Apple harus angkat kaki sehingga keamanan dan privasi data pelanggan di China menjadi terancam,” pungkasnya. [BA/HBS]
Sumber: The Verge