Telset.id, Jakarta – IBM membuat pernyataan mengejutkan, yakni berhenti menggarap teknologi pengenalan wajah atau facial recognition. IBM mendeklarisikan diri menentang penggunaan teknologi itu.
Akhir-akhir ini, pengembangan teknologi pengenalan wajah memang tengah populer. Padahal, banyak pihak menilai, teknologi tersebut termasuk praktik pelanggaran privasi. IBM sepakat terkait penilaian itu.
{Baca juga: Superkomputer IBM Temukan 77 Obat Virus Corona}
CEO IBM, Arvind Krishna, telah mengirim surat kepada kongres, mengumumkan bahwa perusahaan telah keluar dari bisnis pengenalan wajah. Ia berujar, perusahaan menentang penggunaan teknologi tersebut.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Rabu (10/6/2020), IBM percaya bahwa teknologi pengenalan wajah akan melanggar hak asasi manusia dan kebebasan. IBM komitmen dengan prinsip.
Arvind tidak menyangkal bahwa penggunaan teknologi pengenalan wajah seharusnya diatur lebih ketat dalam hal penegakan hukum. Ia menggagas bahwa teknologi itu perlu diatur dengan audit supaya tidak bias.
“Kami percaya sekarang adalah saatnya untuk memulai dialog nasional tentang apakah dan bagaimana teknologi pengenalan wajah harus digunakan oleh lembaga penegak hukum domestik,” tegas Arvind.
{Baca juga: IBM Pakai Machine Learning untuk Deteksi Alzheimer}
IBM tidak sendiri dalam mengembangkan teknologi tersebut. Namun, kapasitas dan reputasi IBM akan membuat keputusan ini membawa pengaruh signifikan bagi perusahaan lain untuk memutuskan hal serupa.
Seperti diketahui, saat ini banyak negara tengah berlomba mengembangkan teknologi pengenalan wajah, salah satunya China. Pemerintah Beijing dikabarkna melakukan pengembangan teknologi bernama Bio-Recognition Technology.
Teknologi tersebut akan mempercepat arus penumpang yang ingin menggunakan kereta bawah tanah. China memang sedang jor-joran mengembangkan teknologi pengawasan untuk memperkuat keamanan domestik sampai mempercepat pemesanan di restoran cepat saji.
{Baca juga: Stasiun Kereta Beijing Pakai Pemindai Wajah dan Tangan}
Teknologi pemindaian itu akan memindai telapak tangan dan kamera pengenalan wajah kepada para penumpang kereta bawah tanah.Kamera pengenalan wajah akan bekerja saat orang-orang melewati pintu tiket. [SN/HBS]