Telset.id, Jakarta – CEO Huawei, Ren Zhengfei mengatakan bahwa perusahaan sudah memproduksi menara BTS 5G tanpa satu pun komponen buatan perusahaan Amerika Serikat (AS). Huawei bahkan berencana untuk memproduksinya dua kali lipat pada tahun depan.
“Mulai Oktober 2019 nanti, perusahaan akan memproduksi 5.000 BTS 5G per bulan. Dan tahun depan, Huawei berencana membuat sekitar 1,5 juta BTS 5G,” kata Ren dalam sebuah forum, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Jumat (27/09/2019).
Huawei masuk ke dalam daftar hitam perdagangan AS sejak Mei 2019. Gara-garanya, AS khawatir peralatan Huawei digunakan oleh China untuk memata-matai pengguna. Mereka pun telah berulang kali membantah tuduhan itu.
{Baca juga: Bos Huawei Disidang dengan Kaki Diikat Alat Pemantau}
“Kami melakukan pengujian pada Agustus dan September 2019. Oktober 2019, kami akan memulai skala produksi 5.000 unit sebulan. Jadi, kapasitas produksi kami tahun ini akan menjadi 600 ribu dan bakal naik menjadi 1,5 juta pada 2020,” imbuh Ren.
Will Zhang, presiden strategi perusahaan Huawei menambahkan, bahwa kinerja stasiun pangkalan bebas AS tidaklah lebih buruk. Huawei memiliki kejutan positif kepada negara-negara maju, khususnya AS. Sayang, ia menolak memberikan detailnya.
{Baca juga: Tanpa Google, Huawei Mate 30 Series akan Masuk Indonesia}
Huawei masih ingin menggunakan komponen AS jika memungkinkan. Sebab menurut Huawei, ada telanjur ada ikatan emosional dengan pemasok lama asal AS. Awal bulan ini, Huawei terbuka untuk menjual teknologi 5G ke perusahaan-perusahaan Barat.
“Kami tak keberatan menjual teknologi 5G, termasuk paten, kode, cetak biru, dan pengetahuan produksi dengan biaya sekali bayar. Kami bahkan bersedia melisensikan teknologi mobile 5G ke perusahaan AS. Kami tak dendam,” Ren kembali menyambung. (SN/FHP)
Sumber: Reuters