Telset.id, Jakarta – Materi pembelajaran baru akan hadir di sekolah-sekolah di Singapura. Mulai tahun 2020, siswa Sekolah Dasar (SD) di Negeri Singa itu akan mendapatkan materi pembelajaran mengenai pengkodean atau coding.
Dilansir Telset.id dari Channel News Asia pada Jumat (12/07/2019), kebijakan ini bertujuan agar semua masyarakat Singapura baik tua ataupun muda memiliki keterampilan dasar untuk berkembang di era digital.
Program ini dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura dengan nama Code For Fun. Tahun ini program tersebut sedang diujicobakan di beberapa sekolah untuk melihat respon siswa SD ketika mempelajari tentang pengkodean.
Jika tidak ada halangan program Code For Fun baru akan diluncurkan tahun depan. Tidak hanya bagi siswa SD, pemerintah Singapura juga menyiapkan program khusus bagi siswa SMA dan lansia.
{Baca juga: Ikuti Malaysia, Singapura Juga Bikin Regulasi Anti-Hoaks}
Untuk siswa SMA, program nasional bertajuk Singapore Cyber Youth Programme akan berfokus pada pengetahuan mengenai keamanan siber dan karir sebagai ahli di bidang cybersecurity.
Program ini bertujuan untuk menjangkau 10.000 pemuda selama 3 tahun ke depan melalui kegiatan seperti pelatihan dan kompetisi. Sedangkan bagi Lansia pemerintah akan menambah 100 Klinik Digital Generasi Merdeka yang dirancang untuk mengajarkan 10.000 lansia terkait cara menggunakan smartphone dan menggunakan media sosial.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura, S. Iswaran mengatakan bahwa semua program ini adalah upaya pemerintah untuk memperkenalkan mengenai digitalisasi kepada seluruh masyarakat.
“Kami ingin transformasi digital ini menjadi inklusif dan semua warga Singapura kami dapat memperoleh manfaatnya,” kata Iswaran.
{Baca juga: Bos Apple Ajak Anak-anak Belajar Koding Sejak Dini}
Sebenarnya wacana untuk memperkenalkan koding sejak dini pernah diucapkan oleh CEO Apple, Tim Cook. Menurutnya jika belajar koding bisa diterapkan sejak dini, maka tidak perlu lagi belajar 4 tahun di universitas untuk mahir ngoding.
“Saya tidak berpikir gelar empat tahun diperlukan untuk menjadi mahir dalam koding. Saya pikir itu pandangan tradisional yang lama,” tutur Cook. [NM/HBS]
Sumber: Channel News Asia