Telset.id, Jakarta – Pemerintah Jerman dikabarkan sedang mempertimbangkan penerapan syarat yang lebih ketat dan upaya lain untuk mengeluarkan Huawei Technologies dari proyek jaringan 5G. Mengutip dari sumber Pemerintah, harian Handelsblatt mengatakan bahwa pejabat tengah membahas standar langkah keamanan yang tidak akan dapat dipenuhi Huawei.
Dengan begitu, lanjut laporan tersebut, nantinya perusahaan asal China itu tidak dapat berpartisipasi.
Menurut Reuters, perubahan terhadap undang-undang telekomunikasi Jerman juga dipertimbangkan sebagai upaya terakhir. Pertimbangan tersebut akan menandai perubahan posisi pemerintah Jerman dari Oktober 2018 lalu.
{Baca juga: Operator Jepang Tolak Perangkat 5G Buatan Huawei dan ZTE}
Saat itu, seperti dikutip Telset.id pada Jumat (18/1/2019), pemerintah mengatakan kepada legislator bahwa tidak ada dasar hukum untuk mengeluarkan perusahaan tertentu dari lelang jaringan 5G pada masa mendatang setelah peringatan dari Washington.
Dalam respons terbaru, pemerintah mengatakan kepada legislator keamanan bahwa jaringan 5G sangat relevan dan akan memandu keputusan selanjutnya. Para pejabat AS telah memberi tahu sekutunya bahwa Huawei patuh terhadap China.
{Baca juga: Huawei Dilarang Australia Ikut Campur Soal 5G}
Pejabat AS memperingatkan jaringan perusahaan tersebut kemungkinan memiliki “pintu belakang”. Mereka, sebut otoritas AS, bisa kapan saja melakukan spionase siber. Karenanya, AS meminta kepada para sekutu untuk hati-hati terhadap Huawei.
Handelsblatt melaporkan, pendiri Huawei, Ren Zhengfei, menyebut bahwa perusahaan tidak pernah menerima permintaan dari pemerintah China untuk mengirim informasi yang melanggar peraturan. “Saya tidak akan membahayakan negara lain,” tegasnya. [SN/IF]