Telset.id, Jakarta – Singapura minta kepada Facebook agar menghapus konten video yang berpotensi memicu ketegangan rasial. Video sarat sindiran etnis tertentu itu dibuat oleh dua komedian keturunan India.
Mereka mengunggahnya sebagai respons terkait iklan berupa adegan seorang aktor keturunan China yang menggelapkan kulit dan mengenakan jilbab sehingga tampak seperti seorang Muslimah.
Konten tersebut memantik perdebatan tentang sikap rasial di Singapura. Pemerintah pun didesak untuk membatasi konten melalui pengadaan undang-undang baru tentang berita kontroversial.
{Baca juga: Facebook Dituding sebagai Produsen Konten Ekstrem}
“Kami harus membatasi akses ke konten karena melanggar undang-undang di sebuah negara meski sebenarnya tidak melanggar standar komunitas,” kata juru bicara Facebook, seperti dilansir Reuters.
Salinan video itu di YouTube telah disaksikan lebih 40.000 orang. Namun, konten kemudian dihapus dengan keterangan “Konten tidak tersedia di domain negara ini karena permintaan pemerintah”.
Dikutip Telset.id, Jumat (2/8/2019), terdapat pemberitahuan di Twitter yang menyebut bahwa konten telah diblokir di Singapura sebagai tanggapan atas permintaan berdasarkan aturan hukum.
Menteri Dalam Negeri dan Hukum Singapura, K Shanmugam, menjelaskan bahwa video itu dibuat untuk membuat kaum minoritas marah kepada etnis China, yang memang menjadi mayoritas.
Ia mengatakan, polisi sedang menyelidiki dua komedian etnis India yang mengunggah konten sindiran di facebook. Pemerintah mengaku sudah meminta kepada Facebook untuk menghapusnya.
{Baca juga: Facebook akan Hapus Konten Rasis Pemicu Kekerasan}
Etnis China di Singapura menguasai 76 persen dari populasi domestik di Singapura. Sementara etnis Melayu dan India, masing-masing berjumlah 15 persen dan delapan persen dari total populasi. [SN/HBS]
Sumber: Reuters