Telset.id, Jakarta – Startup Ekosistem Perusahaan terus tumbuh positif dan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Kota-kota di dunia juga berlomba untuk membuatnya sebagai rumah yang cocok untuk pertumbuhan perusahaan Startup .
Begitu pun dengan Indonesia yang sekarang memiliki empat unicorn atau perusahaan mulai yang memiliki nilai lebih dari USD 1 miliar. Jumlah unicorn di Indonesia pun terbanyak di antara negara Asia Tenggara lainnya.
Pemerintah Indonesia semakin mendorong perkembangan industri digital dalam visi “Indonesia, Energi Digital Asia”. Melalui visi “Membangun Ekosistem dan Memberdayakan Pelaku Ekonomi Kreatif”, BEKRAF pun menyetujui pembangunan ekosistem dengan cara mengumpulkan para Pemangku Kepentingan (atau komponen) dan memfasilitasi agar terjadi kolaborasi di antara mereka.
Tahun ini BEKRAF bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) telah meluncurkan komunikasi untuk membawa kota-kota di Indonesia masuk ke jaringan ekosistem startup global melalui Laporan “Mempercepat Indonesia ke Sistem Startup Global” dan juga membantu mempromosikan Indeks Kota Startup Indonesia ( Startup City) yaitu Kajian Indeks yang menunjukkan tingkat kesiapan kota-kota di Indonesia sebagai ekosistem yang mendukung pertumbuhan startup-startup digital.
[Baca juga: Ambil jadi Perusahaan ‘Decacorn’ Pertama di Asia Tenggara ]
“Deputi Infrastruktur BEKRAF, Hari Santosa Sungkari menyambut positif hal tersebut,” Indonesia sekarang memiliki empat Unicorn yang telah memberikan ekonomi yang signifikan. Indonesia perlu membuat startup ekosistem bertaraf global untuk menghasilkan lebih banyak startup yang akan memberikan bantuan untuk ekonomi, khusus ekonomi kreatif dan ekonomi digital, ”ungkapnya.
Dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif, termasuk untuk subsektor aplikasi dan pengembang permainan, pemerintah selalu melibatkan aktor lain dari akademisi, pelaku bisnis, dan komunitas terkait. Pemerintah, dalam hal ini Bekraf, telah menggandeng MIKTI dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital. Pada kesempatan kali ini, Bekraf juga ikut mendukung bisnis yaitu BRI untuk bersama-sama mendukung pengembangan ekosistem startup global.
MIKTI sendiri berisikan para pelaku industri digital nasional sejak 2008 yang berkolaborasi dengan Pemerintah dan Industri untuk mendorong terbentuknya ekosistem industri yang sehat dan kompetitif.
“MIKTI mendukung pengembangan ekosistem startup global melalui program pengembangan komunitas, pengembangan talenta, penyiapan startup, inkubasi, dan pengembangan sumber pendukung lainnya,” ungkap Ketua Umum MIKTI, Joddy Hernady.
Menurut laporan yang dirilis Global Startup Ecosystem Report 2019 (GSER) yang dirilis oleh Startup Genome pada Mei 2019, Jakarta merupakan penantang kuat (penantang) sebagai kota dengan ekosistem startup potensial di kancah global atau The Next Top 30 Global Startup. Jakarta setara dengan kota-kota besar seperti Seoul, Moskow, dan Tokyo.
Salah satu indikasi pertumbuhan positif ini karena Jakarta merupakan rumah bagi 4 perusahaan dengan nilai penilaian lebih dari US $ 1 Miliar (unicorn), yaitu: Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, dan Bukalapak. Lahirnya empat unicorn ini merupakan jumlah yang cukup signifikan di Asia Tenggara hanya tujuh startup yang berhasil masuk ke jajaran unicorn (termasuk empat dari Indonesia tersebut).
[Baca juga: Selamat! Gojek Naik Kelas Menjadi Decacorn ]
Ini berarti Jakarta sebagai sebuah ekosistem startup digital yang memiliki posisi yang lebih baik dibandingkan dengan ekosistem lainnya yang sesuai pada fase “Globalisasi Awal” dan fase “Aktivasi”. Startup Genome menilai Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi yang terlihat dari 75% dari transaksi belanja online dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile.
Lebih lanjut, laporan GSER melaporkan sub-sektor paling unggul di Jakarta adalah industri fintech. Menanggapi hal ini, BRI sebagai bank dengan aset terbesar dan peringkat terluas juga memiliki peran penting guna mewujudkan ekosistem startup global.
“BRI memiliki 3 bukti dukungan nyata terhadap ekosistem startup global. Pertama, membina talenta kreatif dengan pola pikir digital di mana BRI aktif sebagai anggota AFTECH (Asosiasi Fintech Indonesia). Kedua, mewujudkan kolaborasi antara startup dengan program inkubasi UMKM bernama BRIncubator. Ketiga, mengembangkan komunitas guna mendukung startup ekosistem. Bank BRI bersama beberapa universitas di Indonesia membantu membuat ruang kerja bersama di dalam area kampus, kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI, Indra Utoyo.
Diharapkan dengan adanya sinergi antara pemerintah melalui Bekraf, MIKTI, dan lembaga perbankan seperti BRI akan meningkatkan kondisi ekosistem startup secara global dan menumbuhkan lebih banyak lagi startup yang unggul. [MS]