Serius Bangun R&D, Advan Menggandeng Pakar Telekomunikasi

Telset.id, Jakarta  –  Memasuki kuartal II MEA 2016 ini, ADVAN menebar optimisme untuk membangun industri teknologi mobile yang patut dibanggakan oleh segenap masyarakat Indonesia. Dorongan ini bukan tanpa sebab, mengingat Indonesia memiliki peran yang cukup strategis.

Dengan menguasai 60% pangsa pasar gadget ASEAN, Indonesia menjadi pasar strategis bagi pelaku bisnis mobile. Bahkan pada 2020 nanti, penetrasi pengguna smartphone Indonesia diprediksi bakal menjadi yang tertinggi di Asia dengan total jumlah pengguna lebih dari 100 juta orang.

Kondisi ini antara lain ditopang oleh optimisme pelaku usaha industri device Indonesia salah satunya ADVAN. Melalui proyek kali ini, ADVAN berusaha untuk menghadirkan produk terbaik bagi konsumen Indonesia.

Dengan mendengarkan apa yang dibutuhkan masyarakat dalam hal teknologi, proyek yang digagasnya kali ini bakal menjadi proyek prestisius ditengah beragamnya keinginan masyarakat terhadap produk yang mereka impikan.

Untuk mewujudkan ambisinya, secara customize ADVAN bakal menghadirkan produk dengan menggandeng pakar komunikasi ternama Indonesia. Tak hanya itu, untuk menjaring informasi mengenai produk yang paling sesuai dengan kebutuhan masyarakat era kini, ADVAN bakal menjaring pendapat melalui survey bekerja sama dengan lembaga riset ternama MARS.

Chandra Tansri, Sales  Director ADVAN menyatakan bahwa pola R&D terbuka seperti ini, adalah jurus jitu ADVAN disetiap menghadirkan produk belum lama ini.

“Selama ini, relevansi produk adalah utama bagi ADVAN. Kenyataan menunjukan bahwa tidak semua produk dengan spek tinggi dan hebat itu bisa diterima oleh pasar khususnya pasar lokal,” ujar Chandra.

Oleh karena itu, maka untuk tetap menjadi pemenang, ADVAN hadir dengan sebuah visi melahirkan produk yang dapat menjawab kebutuhan 259,1 juta masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Hasnul Suhaimi selaku pakar telekomunikasi yang digandeng ADVAN kali ini mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di industri telekomunikasi dengan populasi penduduknya yang dimiliki.

Berdasarkan data yang dihimpun dari We Are Social (2016), pengguna internet Indonesia menunjukan angka 88.1 juta orang dengan pengguna media sosial sebanyak 79 juta. Sementara itu, jumlah pengakses social media dari smartphone sebanyak 66 juta. Yang menarik, jumlah pelanggan seluler yang terkoneksi dengan handphone jauh melebihi populasi yaitu mencapai 326,2 juta.

Untuk menjawab  tantangan tersebut, Hasnul menjelaskan lebih lanjut, untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mau tidak mau harus memiliki landmark yang jelas guna mendorong kebangkitan industri tersebut.

“Brand nasional juga harus memahami karakteristik konsumen di Indonesia, melakukan research & development yang tepat, sehingga produk tersebut benar-benar mewakili kebutuhan masyarakat Indonesia. Dan yang paling penting  memiliki visi industri dan factory.  Selain itu, tentunya terus meningkatkan kualitas produk agar bisa bersaing di tingkat global, serta menerapkan strategi marketing yang tepat  agar lebih populer di kalangan masyarakat”, ujar Hasnul.

Berbekal pengalaman sukses menjadi pemimpin pasar tablet di kawasan Asia Pasifik hingga kini, serta mampu mampu menduduki jajaran top five smartphone terlaris sepanjang tahun 2015 menjadi fakta, bahwa keyakinan ADVAN cukuplah beralasan. Proyek prestisius yang kini tengah digodok ADVAN bisa mendorong kemajuan industri teknologi device Indonesia. (MS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI