Seperti Planet of The Apes, Ilmuwan Ciptakan Monyet Super Cerdas

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Informasi ini bisa jadi kabar baik dari sisi ilmu pengetahuan, tapi juga sekaligus agak mengerikan bagi kehidupan manusia dan monyet. Para ilmuwan di China menciptakan jenis monyet super cerdas dengan menanamkan DNA manusia ke dalam otak mereka.

Para peneliti mengambil gen yang disebut MCPH1, yang diyakini memainkan peran dalam perkembangan otak manusia, dan memasukkannya ke dalam 11 monyet Rhesus.

Hasilnya, otak monyet mulai berperilaku sedikit seperti otak manusia, meski dibutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang. Namun, gen itu tidak membuat otak kera semakin besar.

Gen ini juga membuat mereka tampil lebih baik dalam tes memori jangka pendek serta memiliki reaksi yang lebih baik bila dibandingkan dengan monyet liar.

{Baca juga: Ini Jadinya Jika Albert Einstein itu Sebuah Robot}

Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Kunming Institute of Zoology dan Chinese Academy of Sciences, bekerja bersama para peneliti Amerika Serikat di University of North Carolina. Studi ini dipublikasikan bulan lalu di jurnal National Science Review yang berbasis di Beijing.

“Temuan kami menunjukkan bahwa primata bukan manusia (tidak termasuk spesies kera) berpotensi memberikan pengetahuan penting, dan menjawab pertanyaan dasar tentang apa yang membuat manusia unik,” tulis para penulis.

Monyet tersebut menjalani tes memori yang mengharuskan mereka untuk mengingat warna dan bentuk di layar, serta dipindai menggunakan MRI. Dari 11 monyet, hanya lima monyet yang selamat dalam tahap pengujian.

Para penulis mengatakan monyet Rhesus secara genetik lebih dekat dengan manusia daripada tikus yang biasanya digunakan dalam pengujian. Tetapi sejumlah ilmuwan lain mengkritik percobaan itu.

“Anda pergi ke “Planet Kera”, segera dalam imajinasi populer,” kata Jacqueline Glover, ahli bioetika Universitas Colorado.

Menjadikan mereka seperti manusia, sama dengan membahayakan mereka. Glover mempertanyakan, dimana mereka akan tinggal dan apa yang akan mereka lakukan.

“Jangan menciptakan makhluk yang tidak bisa memiliki kehidupan yang bermakna dalam konteks apa pun,” katanya kepada MIT Technology Review.

{Baca juga: Ilmuwan Teliti Otak Buaya Pakai MRI dan Musik Klasik}

Larry Baum, seorang peneliti di Pusat Ilmu Genomik Universitas Hong Kong, tampaknya tidak peduli dengan kritik tersebut. Dia mengatakan, genom monyet Rhesus berbeda beberapa persen dari manusia.

“Jutaan basis DNA individu berbeda antara manusia dan monyet. Penelitian ini mengubah beberapa di antaranya, hanya satu dari sekitar 20.000 gen. Anda dapat memutuskan sendiri apakah ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Membaca berita ini, kita jadi ingat film legendaris Planet of the Apes. Di film itu diceritakan tentang manusia dan kera cerdas saling berebut kekuasaan. Awalnya, para ilmuwan menciptakan ‘Simian Flu’ yang meningkatkan kecerdasan para apes atau kera.

Namun setelah kera-kera pintar itu tahu sifat manusia, mereka pun membenci manusia. Selanjutnya cerita mengerikan bisa kita saksikan. Kera pintar itu kemudian membunuh sebagian besar populasi manusia. Para ilmuwan kesulitan untuk menjaga perdamaian ketika para apes terbawa ke situasi perang dengan manusia.

{Baca juga: Ngeri! Letusan Gunung Vesuvius Mendidihkan Darah dan Otak

Semoga cerita di film Planet of the Apes itu tidak benar-benar terjadi di dunia nyata. Semoga kera-kera pintar yang sedang dikembangkan para ilmuwan di China ini tidak akan jadi masalah di masa depan. [BA/HBS]

Sumber: Metro.co.uk

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI