Jakarta – Pasar BlackBerry di Indonesia diklaim masih cukup gemuk. Oleh sebab itu, perusahaan asal Kanada itu tak ragu menggunakan nama “Jakarta” pada peragkat terbarunya BlackBerry Z3. Lalu apakah cuma nama Jakarta saja yang dipakai sebagai daya tarik Z3? Ternyata masih ada yang lain, apa saja itu?
Nama BlackBerry Jakarta jelas merupakan upaya BlackBerry untuk memikat pasar Indonesia. Namun tidak cuma memakai nama Jakarta, karena ternyata perangkat yang kabarnya diproduksi sangat terbatas itu juga memiliki fitur dan konten lokal khas Indonesia.
Salah satunya fitur terbaru dari BlackBerry Messenger (BBM) yang hadir dengan sejumlah channel lokal di BBM Channels dan paket BBM stickers yang menampilkan tokoh pewayangan punakawan seperti Petruk, Gareng, dan Semar yang didesain khusus oleh seniman asli Indonesia.
Selain itu, BlackBerry juga memasukan bahasa Jawa dan bahasa Sunda dalam pilihan input language keyboard. Menariknya, pengguna bahkan bisa mengkombinasikan tiga pilihan bahasa sekaligus.
“Nuansa Indonesia sangat kental dengan hadirnya tokoh-tokoh pewayangan, serta dimasukannya bahasa Jawa dan Sunda dalam pilihan input language keyboard di BlackBerry Jakarta,” jelas Ardo Fadhola, Senior Product Manager BlackBerry South East Asia saat mendemokan BlackBerry Jakarta.
Dia cukup yakin BlackBerry Jakarta akan menuai sukses di Indonesia. Karena selain memiliki fitur dan konten lokal, dari sisi harganya, BlackBerry Jakarta dinilai cukup ramah bagi kantong orang Indonesia. “Dengan harga cuma Rp 2 jutaan, rasanya cukup affordable untuk pasar Indonesia,” imbuh Ardo.
Hal itu diamini Maspiyono Handoyo, Managing Director BlackBerry Indonesia, yang mengatakan bahwa BlackBerry Jakarta bakal sukses, karena pangsa pasar BlackBerry di Indonesia masih cukup besar.
“Kami yakin BlackBerry Jakarta bakal sukses, karena banyak sekali insight dari Indonesia. Dari sisi harga juga sangat menarik,” kata Maspiyono di sela acara peluncuran BlackBerry Jakarta di Ritz Carlton, Jakarta beberapa hari lalu.
Dalam kesempatan itu dia juga coba menepis berbagai pemberitaan tentang nasib BlackBerry ke depannya, terutama soal pangsa pasar BlackBerry yang dilaporkan terus tergerus di pasar global.
“Saya sering ditanya, apakah BlackBerry masih bisa terus bertahan? Menurut saya, BlackBerry masih sangat kuat, terutama di Indonesia,” pungkas Maspiyono.
Ia pun memberikan ilustrasi, misalnya dalam sebuah ruangan ada 100 orang, 70 di antaranya masih gunakan BlackBerry. Itu artinya apa? “We are still very strong in Indonesia,” ujarnya menegaskan.
Maspiono juga mengungkapkan bahwa Indonesia masih menjadi pasar utama BlackBerry. Hal itu dapat dibuktikan dengan kehadiran para petinggi BlackBerry saat meluncurkan BlackBerry Jakarta di Indonesia.
“Banyak yang bertanya apakah Indonesia still priority? Saya tak perlu jawab, Anda bisa lihat sendiri, John Chen dan para top executive BlackBerry mau datang ke Indonesia, itu artinya Indonesia masih sangat penting bagi BlackBerry,” lugasnya.
Di Indonesia, BlackBerry Jakarta sudah mulai dipasarkan secara umum pada 15 Mei dengan harga Rp 2.199.000. Ponsel dengan tulisan nama Jakarta di bagian belakang casing ini hanya tersedia sebanyak 25 ribu unit saja melalui jalur distribusi PT Teletama Artha Mandiri (TAM) dan PT Mitra Telekomunikasi Seluler (MTS).
BlackBerry Jakarta sendiri dilengkapi layar sentuh 5 inch dengan resolusi 540×940 pixel dan kerapatan layar 220 ppi, baterai yang diklaim tahan lama serta BlackBerry 10 OS versi 10.2.1.
Untuk dapur pacunya, BlackBerry Jakarta dibekali dengan prosesor Snapdragon 400 dual core dengan kecepatan 1,2 GHz, RAM 1,5 GB, memori internal 8 GB, kamera 5 megapixel di bagian belakang dan 1,1 megapixel di bagian depan.[HBS]