Telset.id, Jakarta – Meski vaksin Covid-19 mulai disebar dan disuntikkan di hampir seluruh dunia, masih banyak pertanyaan seputar apakah vaksin tersebut efektif? Misalnya, apakah dengan divaksinasi, seseorang tak akan tertular Covid-19?
Studi terbaru di Israel menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech menunjukkan lebih efektif daripada perkiraan. Vaksin Covid-19 tersebut cukup efektif memicu kekebalan begitu kuat sehingga bisa mencegah penyebaran virus corona.
Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset, Kamis (21/1/2021), penelitian dilakukan di Sheba Medical Center di Tel Aviv. Mereka menguji 102 staf rumah sakit yang menerima dua dosis vaksin COvif-19 buatan Pfizer/BioNTech.
Hasilnya menunjukkan bahwa 100 staf rumah sakit yang menerima vaksin menghasilkan antibodi 20 kali lebih banyak dalam seminggu setelah dosis kedua dibanding penyintas Covid-19. Artinya, tingkat antibodi vaksin cukup tinggi.
{Baca juga: Jokowi Divaksin, Ini 5 Fakta Penting Seputar Vaksin Sinovac}
Vaksin buatan Pfizer/BioNTech akan mampu menetralkan virus Covid-19 dalam pertemuan ke titik yang sebenarnya. Vaksin itu akan mencegah penularan virus corona. Meski demikian, studi tersebut masih dalam tahap awal.
Sampelnya pun masih relatif kecil sehingga hampir dikatakan tidak dapat dianggap definitif. Akan tetapi, hasil penelitian tetap merupakan kabar baik. Sebab, negara di seluruh dunia terus berjuang supaya pulih dari pandemi.
{Baca juga: Cek Daftar Penerima Vaksin Covid-19, Begini Caranya!}
Sekadar informasi, banyak warga Norwegia meninggal dunia diduga gara-gara efek samping vaksin Covid-19 buatan Pfizer/BioNTech. Vaksin buatan Pfizer/BioNTech merupakan satu-satunya vaksin yang tersedia di Norwegia.
Belakangan, pejabat kesehatan Norwegia menjamin vaksin buatan Pfizer/BioNTech bernama BNT162b2 aman, Mereka menyebut, kasus kematian 33 penghuni panti jompo setelah divaksin tidak berkaitan dengan vaksin. (SN/MF)
