Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan menggunakan Johan Cruyff Arena di Amsterdam, kandang Ajax Amsterdam, stadion sepak bola terbesar di Belanda, untuk mencontohkan bagaimana penonton bersorak-sorai menyebarkan aerosol di udara.
Para ilmuwan melakukan itu dengan cara menyemprotkan tetesan menyerupai air liur di atas tribun kosong. Cara tersebut dilakukan untuk mengetahui lebih banyak tentang perilaku aerosol atau partikel di udara yang menyebarkan virus corona.
Berdasarkan hasil uji coba, dikutip Telset.id dari New York Post, para penonton dapat menyebarkan droplet. “Hampir tidak ada informasi dalam literatur ilmiah tentang perilaku aerosol,” papar ketua peneliti, Bert Blocken.
{Baca juga: Bu Tejo dan Virus Corona Populer di Google Sepanjang 2020}
“Kami ingin mendapatkan wawasan mendasar tentang perilaku aerosol di stadion yang penuh suporter sepak bola. Dengan teknologi pembersihan udara, Anda dapat secara membuat stadion aman dalam hal penularan Covid-19,” imbuhnya.
Penelitian tersebut dapat memberikan wawasan tentang bagaimana meminimalisasi konsentrasi aerosol dan membatasi risiko epidemi. Model komputer akan mengekstrapolasi data yang dikumpulkan selama berminggu-minggu pengujian.
Tujuannya untuk menunjukkan efek bagi kerumunan berkapasitas penuh sekitar 55.000 orang. Para peneliti juga berharap segera mendapatkan izin untuk bereksperimen dengan kerumunan 730 penggemar sepak bola yang duduk berdekatan.
“Tujuan akhirnya adalah untuk mengembalikan kapasitas penonton ke dalam stadion selama pandemi Covid-19 masih berlangsung. Kemungkinan melalui penggunaan pengujian Covid-19 skala besar, masker wajah, dan ventilasi,” tukas Blocken.
Facebook Gunakan AI untuk Deteksi Penyebaran Virus Corona
Sementara para ilmuwan di Belanda menyemprotkan tetesan serupa air liur untuk mengetahui penyebaran virus corona, Facebook menggunakan AI. Media sosial terbesar ini kabarnya akan menggunakan teknologi tersebut untuk membantu mendeteksi penyebaran virus corona.
Menurut perusahaan, Covid-19 telah berkembang pesat dan muncul secara tidak terduga-duga. Facebook menyebut manuver virus corona semakin hari semakin sulit ditebak sehingga menghambat rencana pembukaan kembali di beberapa negara bagian dan memperkenalkan hotspot baru di negara lain.
{Baca juga: Gadis 14 Tahun Ini Temukan Ramuan Obat Virus Corona}
“Kami berkomitmen untuk membantu menjaga orang-orang tetap aman dan mendapat informasi kredibel tentang virus corona. Kami menerbitkan alat pendeteksi yang didukung oleh teknologi AI,” kata Facebook. [SN/IF]