Telset.id, Jakarta – Sistem kamera yang bisa mendeteksi getaran suara dikembangkan oleh para peneliti di Carnegie Mellon University, Amerika Serikat.
Sistem kamera buatan para peneliti itu bahkan mempunyai tingkat presisi yang memungkinkan untuk membuat ulang audio tanpa inferensi atau mikrofon.
Menurut laporan Engadget, tim dari Institut Robotika Sekolah Ilmu Komputer kampus setempat membangun sistem yang memiliki dua kamera dan laser.
BACA JUGA:
- Peneliti Kembangkan Belalang Cyborg yang Mampu Deteksi Kanker
- Ninox 103 UW, Drone Kapal Selam untuk Intai Musuh dari Dasar Laut
Seperti dikutip Telset pada Kamis (23/6/2022), sistem itu bisa mendeteksi getaran permukaan berkecepatan tinggi dan amplitudo rendah yang tidak dapat dilihat mata.
Sistem itu menampilkan kamera biasa daripada berkecepatan tinggi yang digunakan di penelitian sebelumnya. Artinya, biaya yang dibutuhkan jadi berkurang.
“Kami membuat mikrofon optik jauh lebih praktis dan dapat digunakan,” kata Srinivasa Narasimhan, profesor dan kepala Laboratorium Penerangan dan Pencitraan.
Algoritma membandingkan pola bintik yang ditangkap rana bergulir dan rana global, menggunakan perbedaan untuk menghitung getaran dan membuat ulang audio.
Pola bintik mengacu kepada perilaku cahaya koheren di ruang angkasa setelah dipantulkan dari permukaan kasar. Perilaku itu berubah saat permukaan bergetar.
Rana bergulir secara cepat dengan memindai gambar dari satu ujung ke ujung lain. Sementara rana global, berguna menangkap seluruh gambar secara bersamaan.
“Sistem itu mendorong batas kemampuan visi komputer,” kata asisten profesor Matthew O’Toole, rekan penulis makalah tentang sistem kamera nan inovatif itu.
Para peneliti menyatakan mampu mengisolasi audio dari gitar yang dimainkan secara bersamaan. Mereka mengklaim, sistem dapat mengamati “sekantong” chip.
BACA JUGA:
- Kehidupan Alien Terdeteksi Teleskop China, Apa Kata Peneliti?
- UFO Alien Terekam Kamera Militer AS Ratusan Kali, Invasi Alien?
Sistem menggunakan getaran untuk merekonstruksi audio dari speaker terdekat. Menurut mereka, kemampuannya lebih tinggi daripada pendekatan mikrofon optik.
Para peneliti menyebut, sistem dapat memantau getaran mesin di pabrik untuk mencari tanda-tanda masalah serta membantu menghilangkan kebisingan rekaman audio.