Serpihan Roket China Jatuh di Sanggau Kalimantan Barat

REKOMENDASI

Telset.id, Jakarta – Sebuah fragmen logam besar yang diyakini sebagai puing-puing roket China Long March 5B, ditemukan berada di antara sebuah desa di sisi perbatasan Sarawak – Kalimantan Barat, Indonesia, dini hari tadi.

Warga Dusun Pengadang, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalbar, dihebohkan dengan penemuan puing besi yang diduga berasal dari serpihan roket.

Puing bersi berukuran sekitar 2×5 meter itu ditemukan di areal perkebunan sawit yang baru ditanam milik warga setempat, Yulius Talib. Warga menduga puing besi itu berasal dari serpihan roket China Long March 5B yang jatuh pada Minggu (30/7/2022).

Menurut keterangan Kapolres Sanggau, AKBP Ade Kuncoro Ridwan, bahwa memang benar ditemukan serpihan roket berupa puing besi berukuran besar di areal perkebunan milik warga setempat.

BACA JUGA:

Kapolres mengatakan, pada Senin tanggal 1 Agustus 2022 sekira pukul 08.30 WIB, Polsek Sekayam menerima informasi dari masyarakat bahwa telah ditemukan benda yang diduga serpihan roket di lahan milik warga di Desa Pengadang

“Atas informasi tersebut selanjutnya personil Polsek Sekayam beserta warga melakukan pengecekan dilokasi,” kata Kapolres Sanggau, AKBP Ade Kuncoro Ridwan, seperti dikutip Telset dari Tribun Pontianak.

Kronologis kejadiannya, pada Minggu tanggal 31 Juli 2022 sekira pukul 17.00 WIB, Yulius Talib pergi ke kebun sawit miliknya. Sesampainya dilokasi dia melihat benda yang diduga serpihan roket sudah berada di tengah-tengah kebunnya. Dia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kadus Pengadang.

Saat ini, pihak kepolisian sudah memasang Police Line di lokasi penemuan serpihan yang diduga roket tersebut. Dia mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Polda Kalimantan Barat untuk penanganan penemuan serpihan yang diduga roket tersebut.

“Diimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekati lokasi penemuan serpihan yang diduga roket tersebut untuk mengantisipasi adanya zat radioaktif di benda tersebut,” ujar AKBP Ade Kuncoro Ridwan.

Sementara itu, peneliti dari Pusat Riset Antariska, Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan bahwa belum bisa memastikan apakah potongan itu benar adalah berasal dari serpihan roket China Long March 5B atau bukan.

“Kami belum bisa memastikan sebelum pihak BRIN Pontianak turun untuk mengeceknya,” ujar Andi Pangerang Hasanuddin.

Pasalnya, kata dia, harus ada investigasi mendalam terhadap objek serpihan tersebut. “Harus ada investigasinya terlebih dulu,” jelasnya.

Koordinator Pelaksana Fungsi Layanan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak Badan Riset dan Informasi Nasional (BRIN), La Ode Muhammad Musafar mengatakan, bahwa masih berkoordinasi untuk menindaklanjuti penemuan serpihan tersebut.

“Mengenai objek tersebut kami masih berkoordinasi dengan unit terkait dalam BRIN untuk proses selanjutnya. Perlu identifikasi secara saintifik dulu biar jelas informasinya ke publik. Rencananya akan ke-site bersama tim dari pusat roket,” jelas La Ode.

Penemuan potongan besi misterius itu dikaitkan warga dengan suara dan getaran yang dirasakan oleh sebagian besar wilayah Kalimantan Barat pada 30 Juli 2022, pukul 23.00 WIB. Diduga itu adalah pecahan roket China Long March 5B yang jatuh tak terkendali.

BACA JUGA:

Peneliti Pusat Riset Antariksa, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan, tanggal 30 Juli 2022 ada pecahan roket China Long March 5B melintasi langit Kalimantan Barat pukul 23.50 WIB.

Sementara itu,  Badan Antariksa Malaysia atau MYSA, yang mengonfirmasi bahwa roket Long March 5B milik China terdeteksi di wilayah udara Malaysia pada pukul 12.55.

Roket itu diluncurkan dari situs Wenchang Spacecraft di China pada 24 Juli 2022 untuk mengirim modul Wentian 23.000 kilogram ke Stasiun Luar Angkasa Tiangong.

Dalam sebuah pernyataan pada 29 Juli 2022, MYSA mengatakan bahwa masuknya kembali sisa-sisa roket ke Bumi diperkirakan antara 30 Juli dan 1 Agustus 2022. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI