Jepang Bikin Satelit Kayu untuk Atasi Sampah Luar Angkasa

Telset.id, Jakarta – Peneliti dari Jepang sedang mengembangkan satelit yang menggunakan bahan kayu untuk mengurangi masalah sampah luar angkasa. Bagaimana caranya?

Jadi, satelit kayu yang dikembangkan peneliti Jepang nantinya akan hancur dan terbakar ketika masuk kembali ke atmosfer Bumi. Sehingga, masalah sampah luar angkasa yang selama ini terjadi pun bisa teratasi.

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset, Sabtu (2/1/2021), Sumitomo Forestry, perusahaan pertukangan Jepang yang sudah berusia 400 tahun, menjalin mitra dengan Universitas Kyoto untuk mengembangkan teknologi tersebut.

NASA memperkirakan lebih dari satu dekade lalu bahwa 95 persen objek buatan manusia di orbit adalah sampah luar angkasa. Sampah-sampah itu berasal dari satelit yang tidak berfungsi, sisa-sisa roket yang dibuang, dan materi misi buangan lain.

{Baca juga: Ilmuwan Temukan Cara Melacak Sampah Luar Angkasa}

Dari 128 juta keping puing di orbit, hanya sekitar 34.000 benda berukuran lebih besar dari 10 sentimeter. Tapi, ketika bertabrakan, benda yang lebih besar menghasilkan banyak sekali benda kecil dan dapat terbang lebih dari 20.000 mil per jam.

Menurut Union of Concerned Scientists, ada juga sekitar 2.800 satelit yang berfungsi di orbit yang mengelola database satelit. Pemerintah dan perusahaan antariksa memiliki rencana untuk meluncurkannya ribuan lagi pada masa mendatang.

Para ahli khawatir terlalu banyak sampah di orbit bakal mempersulit peluncuran misi pada masa depan serta mungkin mempersempit jendela jalur penerbangan. Benda lebih besar yang jatuh dari orbit juga berbahaya bagi kehidupan manusia di Bumi.

{Baca juga: Badan Antariksa Eropa Sepakat Bawa Sampah Luar Angkasa ke Bumi}

Sampah luar angkasa mengancam satelit dan berpotensi mematikan bagi astronot. Beberapa peluncuran dari negara yang kurang mempedulikan protokol keselamatan dapat mengirimkan sejumlah besar material meluncur kembali ke Bumi.

Asal tahu saja, satelit kayu buatan Jepang akan hancur total, bukan terempas kembali ke permukaan atau meninggalkan partikel logam kecil yang bisa menembus pakaian luar angkasa, panel surya, atau pesawat ulang-alik yang nanti meluncur ke orbit. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI