Telset.id, Jakarta – Robot catur di Moskow, Rusia, mematahkan jari anak berusia tujuh tahun. Robot itu salah mengira jari sang anak sebagai bidak catur.
Robot catur tersebut mematahkan jari telunjuk si anak manakala berlangsung turnamen di Moskow, beberapa waktu lalu. Bagaimana awal mula ceritanya?
Kita semua tahu bahwa telknologi pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan telah menghadirkan aneka terobosan besar dalam beberapa tahun terakhir.
Robot dapat mengambil alih pekerjaan manusia. Namun, sepertinya, patut dipertimbangkan ulang apakah robot benar-benar bisa menggantikan orang.
BACA JUGA:
- Necrobots, Robot Laba-laba yang Jago Menangkap Serangga
- Empat Robot Anjing Menyeramkan Ini Berkeliaran di Kampus di Thailand
Pertandingan catur antara robot dan seorang anak kecil di turnamen harus berakhir tragis. Sebab, anak berusia tujuh tahun tersebut mengalami patah jari.
Insiden terjadi di turnamen catur Moskow. Robot mengira jari anak itu adalah bidak. Robot memberi tekanan mekanis dan mematahkan jari telunjuk.
Dua orang dewasa membebaskan jari sang anak. Walhasil, seperti Telset kutip dari Ubergizmo, Senin (1/8/2022), si anak pun menyelesaikan laga dengan gips.
Orangtuanya tidak terima. Mereka menuntut untuk dilakukan langkah-langkah antisipatif supaya kejadian kecelakaan serupa tidak terulang kemudian hari.
Kejadian itu membuat orang jadi berpikir ulang apakah memiliki robot benar-benar akan membantu membereskan pekerjaan rumah atau justru memicu petaka.
Apakah robot dengan mesin pembelajaran atau kecerdasan buatan malah akan membuat manusia jadi terluka seperti kata pepatah “senjata makan tuan”?
Menurut para pakar, semua tergantung kepada teknologi yang diterapkan. Pastikan pembelajaran mesin atau kecerdasan buatan bekerja secara baik dan benar.
BACA JUGA:
- Robot Anjing Patroli di Pangkalan Angkatan Udara AS (VIDEO)
- Angkatan Laut AS Kembangkan Robot Belalang untuk Lacak Bom
Sebagai saran saja, para insinyur seharusnya lebih teliti dan jeli dalam menciptakan robot dengan teknologi pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Sebelum hadir untuk membantu pekerjaan manusia, robot sebaiknya telah menjalani pengujian secara valid sehingga tidak akan membuat celaka. [SN/HBS]
