Telset.id, Jakarta – Sebuah studi baru dari jurnal Lancet Oncology telah menemukan bahwa penggunaan teknologi AI dapat membantu skrinning penyakit kanker mammogram.
Studi tersebut menemukan teknologi AI dapat dengan aman mengurangi beban kerja ahli radiologi, hingga hampir setengahnya tanpa ada risiko meningkatkan hasil positif palsu dari skrinning kanker.
Dari studi itu bisa dikatakan bahwa teknologi AI yang digunakan dalam skrinning penyakit kanker adalah setara dengan dua ahli radiologi yang sedang bekerja sama dalam mendeteksi penyakit tersebut.
BACA JUGA:
- Apple Watch Deteksi Kanker Gadis 12 Tahun Lewat Detak Jantung
- Nanopartikel Karya Peneliti Bantu Bunuh Sel Kanker Otak
Skrinning mamografi yang didukung teknologi AI menghasilkan tingkat deteksi kanker yang serupa dengan pembacaan ganda standar, dengan beban kerja pembacaa layar yang jauh lebih rendah, dan menunjukan bahwa AI aman digunakan dalam skrinning ini, menurut studi tersebut.
Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti Univesitas Lund di Swedia dan melibatkan sebanyak 80.033 wanita Swedia yang rata-rata berusi 54 dalam waktu lebih dari satu tahun dari 2021 sampai 2022.
Dari 39.996 pasien yang secara acak diberi skrinning kanker payudara yang diberdayakan AI, 28% atau sebanyak 244 tes berhasil mendeteksi penyakit kanker. Sedangkan, dari 40.024 pasien lainnya menerima skrinning kanker konvesional dan sebanyak 25% atau 203 tes berhasil mendeteksi kanker.
Dari 41 kanker ekstra yang terdeteksi oleh AI, 19 kanker tersebut bersifat invasif. Skrinning yang diberdayakan oleh AI dan versi konvensional menghasilkan tingkat positif palsu sekitar 1,5%.
Salah satu yang menarik adalah ahli radiologi yang menggunakan teknologi AI harus melihat pembacaan layar sekitar 36.886 lebih sedikit dibandingkan ahli yang menggunakan skrinning secara konvensional.
Kristina Lång penulis utama penelitian ini menyebutkan bahwa teknologi ini bisa membantu mengatasi permasalahan kekurangan ahli radiologi yang nyata di berbagai negara, meskipun hasil skrinning tidak cukup untuk mengonfirmasi bahwa AI siap digunakan dalam skrinning mamografi.
“Kita masih perlu memahami implikasi pada hasil pasien, terutama mengenai apakah menggabungkan ahli radiologi dengan AI dapat membantu mendeteksi kanker interval yang sering terlewat oleh skrining tradisional, hingga efektivitas biaya,” ungkap Kristina.
BACA JUGA:
- Ilmuwan Ciptakan Kamera Kapsul untuk Diagnosa Penyakit
- Neuralink Siap Implan Chip ke Otak Manusia Mulai Tahun ini
Pendeteksian kanker telah menjadi tujuan aspiratif bagi peneliti hingga perusahaan pengembang AI selama bertahun-tahun. Selama beberapa tahun terakhir perusahaan yang mengembangkan teknologi ini semakin banyak, dan menjukan teknologi dapat diandalkan untuk mendeteksi berbagai penyakit.