Jepang jadi Partner NASA untuk Misi Eksplorasi ke Bulan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Meskipun mengalami kesulitan untuk kembali ke Bulan pada 2024, NASA melakukan apa yang dapat dilakukan dengan menjalin kemitraan formal dengan Jepang terkait Lunar Gateway atau Gerbang Bulan.

NASA dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) resmi mengumumkan perjanjian. JAXA akan berkontribusi kepada Lunar Gateway, menyediakan keahlian teknis, perangkat untuk mendukung kehidupan dan banyak hal lain di Bulan pada 2024 mendatang.

“Kami merasa terhormat mengumumkan perjanjian terbaru dengan Jepang untuk mendukung eksplorasi manusia jangka panjang di sekitar Bulan sebagai bagian dari program Artemis,” kata Administrator NASA, Jim Bridenstine.

“Memperkuat kemitraan dan komitmen internasional kami untuk Artemis menempatkan umat manusia di jalur yang kokoh guna  mencapai tujuan bersama dalam eksplorasi berkelanjutan ke Bulan pada akhir dekade,” ucapnya.

{Baca juga: NASA Sewa Perusahaan Swasta untuk Menambang di Bulan}

Nota kesepahaman telah ditandatangani antara NASA dan Jepang pada akhir 2020. Selain itu, dilansir New York Post, perjanjian baru akan memungkinkan kesempatan bagi astronot Jepang untuk mengakses Lunar Gateway.

“Memanfaatkan kemampuan yang disumbangkan mitra internasional untuk Lunar Gateway akan menjadi kunci guna memungkinkan akses ke permukaan Bulan,” tambah Kathy Lueders, administrator di Markas NASA.

Dikutip Telset, Senin (18/1/2021), Lunar Gateway berukuran seperenam Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS akan menjadi “titik pertemuan” astronot yang melakukan perjalanan ke orbit Bulan via pesawat ruang angkasa Orion.

Misi NASA untuk menjelajahi Bulan memang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Bahkan sebelumnya, badan antariksa AS tersebut menemukan sumber air melimpah di Bulan yang lebih banyak ketimbang perkiraan sebelumnya.

Tentu saja, penemuan penting itu sangat membantu memicu eksplorasi luar angkasa. Berdasarkan temuan ilmuwan NASA, sumber air diketahui berada di daerah di luar kutub dingin tanpa Matahari di Bulan.

{Baca juga: NASA Temukan Sumber Air Melimpah di Permukaan Bulan}

Sumber kehidupan tersebut kemungkinan terperangkap dalam “manik-manik kaca” seukuran ujung pensil di dalam tanah.

“Sumber air di Bulan terdeteksi dalam satu meter kubik tanah yang diterangi Matahari, cukup untuk mengisi botol 12 ons,” kata Casey Honniball dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI