Otaknya Ditanam Chip Komputer, Monyet Ini Bisa Bermain Game

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Elon Musk memenuhi janjinya untuk memamerkan “Otak Mesin” buatan Neuralink. Orang terkaya di dunia itu merilis video yang memperlihatkan teknologi implan otak dengan chip Neuralink yang ditanamkan pada seekor monyet.

Dalam video berdurasi 3 menit itu, terlihat seekor monyet sedang memainkan video game sederhana ‘Mind Pong’, setelah mendapatkan implan otak Neuralink berupa chip yang ditanamkan ke otaknya.

Musk mengatakan bahwa monyet tersebut telah ditanami chip di setiap sisi otaknya. Dengan adanya chip Neuralink itu, monyet tersebut bisa mengontrol permainan hanya dengan berpikir tentang menggerakkan tangannya ke atas atau ke bawah.

{Baca juga: Elon Musk akan Pamer “Otak Mesin” Buatan Neuralink}

“Produk @Neuralink pertama akan memungkinkan seseorang dengan kelumpuhan untuk menggunakan smartphone dengan pikiran mereka lebih cepat daripada seseorang yang menggunakan jempol,” tulis Musk di akun Twitter-nya.

Musk menjelaskan, versi yang lebih baru ini akan dapat mengalihkan sinyal dari Neuralink di otak ke Neuralink di klaster motorik atau sensorik tubuh, sehingga nantinya bisa memungkinkan orang lumpuh dapat berjalan.

Perangkat tersebut ditanamkan di dalam tengkorak dan mengisi daya secara nirkabel sehingga terlihat benar-benar normal. Dengan cara itu, Neuralink merekam dan mendekode sinyal listrik dari otak menggunakan lebih dari 2.000 elektroda.

Elektroda yang ditanamkan di daerah korteks motorik monyet itu kemudian mengoordinasikan gerakan tangan dan lengan. Dari situ kemudian Neuralink mengkalibrasi dekoder dengan secara matematis untuk menghubungkan pola aktivitas saraf dan berbagai gerakan joystick yang mereka hasilkan.

Eksperimen teknologi implant Neuralink yang menanamkan chip pada otak hewan ini bukanlah yang pertama. Sebelum monyet, perusahaan milik Elon Musk itu juga sudah melakukan eksperimen pada babi bernama Gertrude.

{Baca juga: Elon Musk Pamer Teknologi Implan Otak dengan Chip Komputer}

Pengujian “otak mesin” yang dilakukan Musk ini bukan tanpa kritikan. Sebelumnya para penggiat di organisasi hak binatang menentang keras eksperimen yang dilakukan pada binatang. Para pakar kedokteran juga masih tidak yakin dengan teknologi implant otak dari Neuralink.

“Apa yang salah (dengan penemuan Musk)? Bisa berakibat kanker, psikosis, perubahan suasana hati, kehilangan ingatan, ketergantungan [pada] mesin untuk pikiran cerdas apa pun. Berbahaya sampai dipelajari lebih lanjut,” tweet seorang pengamat.

Sementara beberapa ahli lain menambahkan bahwa mereka tetap ingin menjadi manusia, bukan robot. “Tidak, terima kasih, saya ingin tetap 100% manusia,” ujar mereka.

Untuk Pengobatan

Meski banyak dikritik, tapi bukan Musk namanya kalau tidak “ngeyelan”. Ia bersikeras teknologi Neuralink yang ia kembangkan dapat digunakan untuk menyembuhkan segala penyakit, mulai dari kebutaan, penyembuhan kondisi neurologis, seperti Alzheimer, demensia, hingga quadriplegia atau kelumpuhan empat tungkai dan badan.

“Anda dapat menyelesaikan segalanya mulai dari kehilangan memori hingga gangguan pendengaran dan kebutaan,” kata Musk menjelaskan penemuannya.

{Baca juga: Elon Musk Kucurkan Rp 360 Miliar untuk “Proyek Gila” Neuralink}

Elon Musk memang nampaknya tidak main-main dengan project Neuralink. Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu didirikan pada tahun 2016 lalu, sebagai perusahaan yang mengembangkan teknologi implan otak.

Musk membuktikan keseriusannya dengan kembali menyuntikan dana sebesar USD 27 juta atau sekitar Rp 360 miliar kepada perusahaannya tersebut pada Agutus 2017 lalu.

Proyek Neuralink sendiri bertujuan untuk mencari cara untuk menghubungkan otak manusia ke mesin untuk menyimpan isi pengetahuan dan ingatan manusia. Neuralink akan menanamkan chip komputer otak nirkabel dengan maksud mengkoneksikan otak manusia ke mesin.

Musk mengatakan, bahwa untuk melakukan hal itu, mereka menciptakan alat bernama ‘neural lace’. Perangkat inilah yang nantinya akan membuat ide gila ini menjadi sebuah kenyataan.

Berambisi Sematkan AI ke Otak Manusia

Rencana Neuralink besutan Elon Musk untuk “menggabungkan” otak manusia dengan mesin pertama kali diungkap ke public pada tahun 2019 lalu. Kala itu, dalam presentasi di Akademi Sains California, Amerika Serikat, Musk menyatakan bahwa Neuralink juga punya rencana untuk menambah jumlah manusia dengan AI alias kecerdasan buatan.

{Baca juga: Tahun Depan, Mengetik di iPhone Cukup Lewat Pikiran}

Musk mengatakan, Neuralink mengembangkan teknologi yang memungkinkan para pengguna mengetik di iPhone hanya lewat pikiran. Mereka pun mengembangkan prosesor berukuran sangat kecil yang akan menghubungkan otak seseorang dengan benang yang lebih tipis dibanding rambut.

Sensor Neuralink akan menempel di kepala manusia untuk menyampaikan informasi ke komputer mini yang terpasang di belakang daun telinga. Komputer itu disebut The Link.

Meski demikian, mereka tetap membutuhkan aplikasi pendukung di poinsel untuk menerima input informasi dari pikiran seseorang melalui The Link. (HBS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI