Telset.id, Jakarta – Mobil terbang masa depan akan segera tersedia di pasaran. Kabar bagusnya, Anda tidak perlu lisensi pilot untuk mengemudikan mobil terbang bernama Jetson One itu.
Disebut Jetson One, mobil single-seater buatan Swedia ini dapat melaju dengan kecepatan sekitar 101,4 km/jam, dan dapat bertahan terbang di udara hingga 20 menit.
Seperti dikutip Telset dari Mashable, Jetson One mampu mengudara hampir setengah jam berkat baterai canggih buatan Tesla. Baterai besutan perusahaan milik Elon Musk itu juga yang biasa disematkan pada mobil listrik Tesla.
Keberadaan mobil terbang hingga kini memang masih sebatas prototype untuk diuji coba, belum diproduksi dan digunakan secara massal. Selain teknologinya yang mungkin masih harus lebih dimatangkan, masalah lisensi terbang buat si pengguna juga bisa jadi kendala.
BACA JUGA:
- Jepang Uji Coba Penerbangan Mobil Terbang
- Tak Mau Kalah, Startup Asal Kanada Ikutan Bikin Mobil Terbang
Khusus di Amerika Serikat, ada Undang-undang dan peraturan ketat yang melarang warga AS menerbangkan pesawat tanpa izin, karena mereka harus mengantongi lisensi terbang resmi yang dikeluarkan negara tersebut.
Namun, rencana kehadiran mobil terbang Jetson One sebagai sebuah konsep kendaraan yang mewakili perkembangan teknologi masa depan ini akan menjadi sangat menarik bagi dunia penerbangan dan transportasi.
Artinya, kehadiran teknologi mobil terbang akan mengubah aturan di dunia penerbangan dan transportasi. Faktanya, mobil terbang Jetson One dijadwalkan akan dirilis pada tahun 2023.
Menurut informasi, mobil terbang Jetson One dibangun menggunakan rangka ruang aluminium dan karbon-kevlar, dengan bobot 86 kilogram. Kendaraan ini diklasifikasikan sebagai pesawat ultralight eVTOL.
Asal tahu saja, pesawat ultralight eVTOL dapat melakukan lepas landas dan mendarat secara vertikal dengan menggunakan tenaga listrik. Itulah sebabnya, mobil ini tidak memerlukan lisensi terbang untuk beroperasi, seperti pesawat pada umumnya.
Sedangkan untuk instrumen elektroniknya, mobil terbang ini dilengkapi joystick tiga sumbu dengan tuas throttle untuk kontrol, sejumlah sensor LIDAR untuk melacak medan dan menghindari rintangan, serta kemampuan untuk melayang secara handsfree.
Hebatnya lagi, Jetson One diklaim dapat “mengisi ulang baterai lebih cepat daripada smartphone“. Hal itu menjadikan mesinnya dapat digunakan untuk berkendara cepat melintasi jarak pendek sepanjang hari.
Jika Anda berminat, Anda harus siap merogoh kocek sebanyak US$ 92.000 atau kurang lebih Rp 1,35 miliar, untuk bisa membawa satu unit mobil terbang Jetson One ke garasi rumah Anda.
Meski harganya miliaran, namun harga mobil terbang ini sebenarnya cukup terjangkau dan masuk akal, mengingat kecanggihan teknologi di balik konsep kendaraan masa depan tersebut.
Tidak diragukan lagi, mobil tersebut akan banyak diminati orang dari seluruh dunia. Tetapi saat ini, peminat terbesar tampaknya masih datang dari mereka yang berkantong tebal, terutama para “sultan” di AS dan Timur Tengah.
BACA JUGA:
- Jepang Gandeng 21 Perusahaan Garap Mobil Terbang
- Mobil Terbang Buatan Pendiri Google Dioperasikan Pakai Joystick
Mobil terbang memang menjadi solusi paling masuk akal ketika ruas jalan mulai padat oleh kendaraan. Namun, penerapan kendaraan terbang masih membutuhkan kajian yang lebih mendalam.
Secara teknologi mungkin sudah tidak jadi masalah. Namun mungkin hambatan terbesar yang mungkin harus kita atasi berkaitan dengan masalah keselamatan jika digunakan sebagai transportasi umum.
Melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat, keberadaan mobil terbang memang hanya tinggal menunggu waktu saja. Kita berharap, penikmat teknologi tersebut tidak hanya para sultan saja, tapi juga bisa dinikmati semua orang di seluruh dunia. [SN/HBS]