Telset.id, Jakarta – Lubang Bulan seperti gua ternyata bisa menjadi tempat berlindung aman bagi para astronot. Suhu di dalamnya adaptif bagi manusia.
Lubang Bulan menawarkan suhu sempurna serta perlindungan dari meteorit dan radiasi berdasarkan pencitraan termal Lunar Reconnaissance Orbiter NASA.
Sebelumnya, suhu di Bulan diperkirakan mendidih pada siang hari dan 280 di bawah nol saat malam hari. Namun, studi baru mengungkap soal lubang Bulan.
Untuk mempelajari lubang Bulan, tim ilmuwan planet di UCLA pencitraan menggunakan termal dari Lunar Reconnaissance Orbiter NASA dan menentukan suhu.
BACA JUGA:
- Di Gravitasi Nol, Astronot Dilarang Masturbasi, Kenapa ya?
- Regulasi AS Desak NASA Tunda Kirim Astronot ke Bulan
Suhu satu lubang Bulan ternyata selalu konsisten 63 derajat. Penulis studi Tyler Horvath menyebut, lubang itu bisa menjadi pembukaan tabung lava atau gua.
Telset kutip dari New York Post, Minggu (31/7/2022), lubang gua akan menjadi tempat ideal bagi astronot, termasuk untuk berlindung dari meteorit dan radiasi.
“Bayangkan, satu hari penuh di Bulan, Anda memiliki 15 hari panas ekstrem yang melampaui titik didih air dan 15 hari yang sangat dingin,” jelas Horvath.
Tim peneliti UCLA fokus kepada jurang di Sea of Tranquility atau wilayah Mare Trenquillitatis, yang berjarak sekitar 220 mil dari tempat Apollo 11 mendarat.
Pesawat LRO NASA terus mengorbit Bulan, mengukur dengan rangkaian instrumen, termasuk Diviner Lunar Radiometer untuk pemetaan yang dilakukan sejak 2009.
Horvath ditugasi untuk membuat model 3D dari satu lubang menarik di wilayah Mare Trenquillitatis. Selama proses itu, tim melihat satu piksel dalam gambar inframerah.
Gambar tersebut, ia mengemukakan, ternyata mempunyai suhu lebih hangat daripada kebanyakan tempat di Bulan pada malam hari manakala suhu seketika turun.
“Kami memperhatikan, dengan sangat cepat ia mampu menghangatkan dan mempertahankan jenis suhu di permukaan pada malam hari saat dingin melanda,” ujarnya.
BACA JUGA:
- Jepang Bikin Alat Bantu Seks untuk Astronot di Luar Angkasa
- Astronot Bisa Mendarat di Asteroid Tahun 2037 dan Jupiter pada 2103
Setelah memeriksa ulang data Diviner dan mempertimbangkan sinar matahari yang diterima pit, tim menentukan suhu lantai pada siang, yang ternyata layak untuk astronot.
Menurutnya, bagaimana cara lubang Trenquillitatis dan gua-gua lain di Bulan mempertahankan suhu berasal dari konsep fisika yang dikenal sebagai rongga benda hitam.
“Suhu di dasar lubang tergantung kepada posisinya relatif terhadap Bumi dan Bulan dari matahari. Jika lebih dekat ke matahari, suhu akan lebih panas,” kata Horvath. [SN/HBS]