Lenovo dan Dementia Hadirkan Avatar untuk Penderita Alzheimer

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Dalam ajang Lenovo Tech World yang berlangsung pada 15 Oktober 2024, Lenovo memperkenalkan inovasi yang sangat bermakna bagi masyarakat dengan meluncurkan Alzheimer’s Intelligence.

Bekerja sama dengan Innovations in Dementia, Lenovo merancang sebuah avatar AI bernama “Liv,” yang merupakan bukti konsep untuk membantu penderita Alzheimer dan demensia beserta keluarganya menghadapi kehidupan sehari-hari dengan lebih mudah.

Dengan menggunakan teknologi AI, avatar ini hadir sebagai pendamping virtual yang penuh empati dan pengertian, khusus diciptakan dari pengalaman hidup para penderita demensia dan Alzheimer.

BACA JUGA:

Melalui Alzheimer’s Intelligence, pengguna dapat berbicara dengan avatar 3D yang fotorealistis kapan saja, 24 jam penuh, dengan jawaban yang personal dan akurat. Avatar ini dirancang dari pengalaman ratusan orang yang hidup dengan demensia, yang kemudian diterjemahkan oleh AI ke dalam bentuk visual dan ekspresif untuk memberikan dukungan emosional yang realistis.

“Liv bukan sekadar AI, ini adalah proyek yang dimaksudkan untuk menghubungkan dan memberikan bantuan bagi keluarga yang membutuhkan solusi praktis tanpa mengesampingkan privasi dan akurasi,” kata Doug Fisher, Chief Security and AI Officer di Lenovo dalam keterangan resminya.

Lenovo mengembangkan proyek ini dengan beragam teknologi canggih yang dimilikinya, mencakup perangkat keras dan perangkat lunak, layanan cloud, serta perangkat pendukung lainnya.

Avatar ini diciptakan dengan memadukan gambar dari 10 orang yang hidup dengan Alzheimer, ditambah teknologi AI generatif untuk menghasilkan ribuan ekspresi wajah yang menggambarkan emosi sebenarnya dari penderita Alzheimer. Liv memanfaatkan bahasa yang intuitif dan natural serta berkomunikasi melalui teknologi real-time 4K visual AI untuk memberikan respons yang tampak hidup dan nyata bagi pengguna.

Data yang digunakan untuk menciptakan model bahasa besar (LLM) untuk avatar ini didasarkan langsung dari pengalaman nyata pengidap Alzheimer, termasuk dari wawancara panel dan proyek seperti Dementia Diaries dari Innovations in Dementia. Hal ini memastikan bahwa jawaban yang diberikan oleh Liv lebih dari sekadar informasi, ia penuh makna, empati, dan berbasis pada sentimen yang mendalam.

Teknologi ini memberikan pendekatan inovatif, di mana avatar dapat menganalisis sentimen pengguna dan menyesuaikan ekspresi wajah berdasarkan emosi yang dirasakan pengguna saat berkomunikasi.

Alzheimer’s Intelligence dirancang untuk membantu mereka yang baru didiagnosis dengan Alzheimer atau demensia, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan emosional dan praktis.

Lewat Liv, pengguna bisa mendapatkan saran mengenai cara berbicara dengan keluarga mengenai diagnosis, mengelola hobi baru, atau menemukan cara-cara praktis untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Teknologi ini dirancang dengan kemudahan akses sebagai prioritas, sehingga pengguna dapat menikmati interaksi yang natural dan langsung tanpa memerlukan keahlian teknis khusus.

Lenovo juga bekerja sama dengan Kaleida untuk mengembangkan teknologi AI ini, termasuk dalam proses keamanan data pengguna yang ketat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan solusi AI yang bijak dan bertanggung jawab, mendukung komunitas yang mungkin terabaikan oleh perkembangan teknologi modern.

Sementara itu, Doug juga menyatakan bahwa proyek ini adalah bagian dari komitmen Lenovo untuk menghadirkan AI yang lebih cerdas bagi semua orang dengan prinsip “Smarter AI for All.”

Inovasi Lenovo ini juga melibatkan ThinkStation P7 server, ThinkPad T14s Gen 6, serta perangkat-perangkat pendukung lain, yang semuanya terintegrasi untuk menyatukan data dan menciptakan avatar yang hidup. Biaya produksi proyek ini mencapai jutaan dolar AS, menjadikan Lenovo sebagai pemimpin teknologi yang berani menempuh langkah maju dalam menghadirkan AI untuk kemaslahatan masyarakat.

Proyek Alzheimer’s Intelligence kini sedang diuji coba di lingkungan terkendali dengan target perluasan akses di masa mendatang. Inisiatif ini juga diawasi ketat oleh berbagai ahli, termasuk Dr. David Llewellyn dari Universitas Exeter, untuk memastikan avatar ini aman dan sesuai dengan prinsip etika. Meskipun avatar ini tidak memberikan saran medis, ia diharapkan dapat menjadi sumber wawasan dan dukungan berharga yang didasarkan pada pengalaman nyata orang yang hidup dengan demensia.

BACA JUGA:

Menurut Innovations in Dementia, sekitar 20% dari populasi yang didiagnosis demensia berusia di bawah 65 tahun, menunjukkan bahwa dukungan AI seperti ini dapat bermanfaat bagi kelompok usia yang lebih luas. Bagi banyak orang yang hidup sendirian dengan kondisi ini, “Liv” dapat menjadi teman yang mendampingi mereka melalui masa-masa sulit.

Kolaborasi Lenovo dengan Innovations in Dementia adalah langkah besar yang membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan untuk tujuan sosial yang berdampak positif. Melalui proyek ini, Lenovo berhasil membangun jembatan bagi mereka yang hidup dengan Alzheimer untuk mendapatkan nasihat dan dukungan tanpa meninggalkan unsur empati manusia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI