Telset.id, Jakarta – Mesir mengalami fenomena menyeramkan dimana ribuan Kalajengking hadir di pemukiman dan menyerang warga. Menurut laporan lebih dari 500 orang tersengat kalajengking berbahaya dan 3 orang meninggal dunia.
Dilansir Telset dari Live Science pada Kamis (18/11/2021), serangan kalajengking berbahaya terjadi di Mesir tepatnya provinsi Aswan. Diduga penyebab datangnya kalajengking akibat hujan es dan banjir yang terjadi di provinsi tersebut.
Banjir yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan sarang kalajengking terendam. Dampaknya ribuan hewan berkaki delapan itu pindah ke pemukiman, dan menyengat warga.
Kalajengking yang menyerang adalah spesies berbahaya dengan nama latin Leiurus quinquestriatus. Kalajengking berjuluk “The Deathstalker” ini terkenal agresif karena sering menyerang dengan ekor belakangnya ketika merasa terancam.
Baca juga: Kalajengking Zaman Purba Ternyata Seukuran Anjing
Tidak mengherankan pada kasus di provinsi Aswan banyak orang yang disengat The Deathstalker. Menurut laporan Al Jazeera, lebih dari 500 orang terkena sengatan dan dilarikan ke rumah sakit.
Mereka dirawat karena setelah disengat, muncul berbagai gejala penyakit seperti demam, diare hingga muntah-muntah. Saking parahnya pada tanggal 13 November 2021 ada 3 orang yang meninggal dunia.
“Orang-orang yang disengat kalajengking mengatakan gejala mereka termasuk sakit parah, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot dan kepala berkedut,” tulis Al Jazeera.
Gubernur Aswan Mayor Jenderal Ashraf Attiya telah mendistribusikan lebih dari 3.000 dosis serum anti racun untuk mengobati orang-orang yang tersengat. Serum juga dipakai untuk persiapan kalau terjadi serangan kalajengking berbahaya Mesir susulan.
Lalu Mayor Jenderal Ashraf membantah jika 3 orang yang meninggal diakibatkan oleh serangan kalajengking. Sampai saat ini belum ada informasi terbaru mengenai kondisi masyarakat di provinsi Aswan.
Mesir adalah negara yang menjadi habitat bagi 2 spesies kalajengking paling mematikan di Bumi yakni kalajengking ekor gemuk dan spesies “The Deathstalker”. Selain 2 spesies tersebut, ada 29 spesies lain yang hidup di berbagai wilayah di Mesir.
Baca juga: Pria Ini Tangkap Lele Kuning Raksasa Super Langka
Semoga saja kasus ini menjadi pelajaran bagi Mesir dan negara lain yang menjadi habitat bagi hewan-hewan mematikan. Pemerintah harus bisa mencegah terjadinya serangan serupa demi menekan angka korban luka-luka dan meninggal dunia. [NM/HBS]