Ilmuwan AS Pecahkan Misteri Magnetisme Bulan dengan Simulasi

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Para ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) akhirnya berhasil memecahkan misteri magnetisme pada batuan bulan yang telah membingungkan peneliti selama beberapa dekade. Meski bulan tidak memiliki medan magnetik global, beberapa batuan di dekat kutub selatan menunjukkan tanda-tanda magnetisasi yang kuat.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science Advances ini menggunakan simulasi komputer untuk menjelaskan fenomena tersebut. Tim menemukan bahwa kombinasi antara dampak asteroid kuno dan medan magnet lemah bulan pada masa lalu dapat memperkuat medan magnet secara singkat, cukup untuk membuat batuan di sekitarnya merekam tanda magnetik tersebut.

Misteri Magnetisme Bulan

Sejak misi Apollo membawa sampel batuan bulan, para ilmuwan telah dibuat bingung dengan adanya tanda magnetisme pada beberapa batuan tersebut. Data dari satelit pengorbit juga menunjukkan medan magnet kuat di sisi jauh bulan, padahal bulan tidak memiliki medan magnet global seperti Bumi.

“Ada bagian besar magnetisme bulan yang masih belum bisa dijelaskan, tetapi sebagian besar medan magnet kuat yang diukur oleh pesawat ruang angkasa pengorbit dapat dijelaskan melalui proses ini, terutama di sisi jauh bulan,” kata Isaac Narrett, penulis utama studi dan mahasiswa pascasarjana di MIT.

Simulasi Mengungkap Jawaban

Tim peneliti MIT membuat simulasi yang menunjukkan bahwa dampak asteroid besar, seperti yang menciptakan Cekungan Imbrium di bulan, dapat menghasilkan awan plasma panas yang cukup kuat untuk memperkuat medan magnet lemah bulan secara sementara. Awan plasma ini akan mengalir di sekitar bulan dan terkonsentrasi di sisi jauh, tepat di mana batuan bermagnet kuat ditemukan.

Menurut simulasi, peningkatan medan magnet ini hanya berlangsung sekitar 40 menit. Namun, gelombang seismik dari dampak tersebut membantu mengunci tanda magnetik dalam batuan dengan mendorong elektron mereka untuk selaras dengan medan magnet sementara tersebut.

“Selama beberapa dekade, ada semacam teka-teki tentang magnetisme bulan – apakah itu berasal dari dampak atau dari dinamo? Dan di sini kami mengatakan, itu sedikit dari keduanya,” kata Rona Oran, salah satu penulis studi dan fisikawan plasma di MIT.

Penemuan ini tidak hanya memecahkan misteri bulan, tetapi juga membuka wawasan baru tentang bagaimana magnetisme bisa bekerja di benda langit lain. Mekanisme serupa mungkin terjadi di planet seperti Mars atau Merkurius yang menunjukkan medan magnet tambal sulam tanpa dinamo aktif saat ini.

Untuk mengkonfirmasi teori ini, para ilmuwan membutuhkan sampel batuan dari sisi jauh bulan, yang mungkin akan didapatkan melalui misi Artemis NASA di masa depan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI