Uji Coba Asteroid NASA Bisa Picu Hujan Meteor di Bumi

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Sebuah misi NASA untuk menguji kemampuan untuk mempertahankan Bumi dari asteroid dapat mengakibatkan hujan meteor buatan. Lantas, apa dampaknya bagi manusia di Bumi?

Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) akan “menabrak” asteroid berukuran lebih kecil dari dua asteroid Didymos saat melewati sekitar 6,8 juta mil dari Bumi pada musim gugur 2022 nanti.

NASA mengatakan, misi “penghancuran diri” senilai USD 69 juta itu adalah yang pertama. Tujuannya untuk menguji kemampuan, membelokkan asteroid dengan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke dalamnya dengan kecepatan tinggi.

{Baca juga: Trump Penasaran Lihat Rekaman Video UFO dari Pentagon}

Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Senin (18/5/2020), dampak yang dihasilkan akan meledakkan material dari permukaan asteroid cukup dekat dengan Bumi.

Hanya sedikit dari keseluruhan material yang dikeluarkan, yang dikenal sebagai Ejecta, yang benar-benar akan menembus atmosfer selama ribuan tahun. Mayoritas akan tetap dalam tarikan gravitasi.

Penulis penelitian, Dr Paul Wiegert, seorang profesor astronomi dan fisika di University of Western Ontario mengatakan, bahwa beberapa bahan berpotensi menimbulkan hujan meteor yang berbahaya bagi pesawat luar angkasa.

Namun demikian, ia menambahkan bahwa hanya sedikit Ejecta yang dapat mencapai langit Bumi secara relatif cepat, sehingga dapat memberi para ilmuwan kesempatan untuk melihat susunan asteroid.

Ketika partikel-partikel terbakar memasuki atmosfer, para ilmuwan dapat menggunakan warna cahaya untuk menentukan bahan apa yang ada. Kehidupan manusia di Bumi tak akan terdampak.

Studi ini fokus pada partikel berdiameter sekitar 1 sentimeter atau lebih kecil, meskipun ada kemungkinan partikel itu bisa lebih besar. Diperkirakan juga akan ada lebih banyak partikel yang sangat kecil yang “hampir tidak dapat terdeteksi”.

Ejecta harus padat dan lebih besar untuk mengancam permukaan bumi, tetapi partikel-partikel dari misi DART atau upaya masa depan untuk “melempar” asteroid menjauh dari jalur tabrakan dengan Bumi dapat menghabiskan waktu berabad-abad mengelilingi tata surya.

{Baca juga: NASA Pakai “Senter Laser” Cari Sumber Air di Bulan}

“Hal itu berpotensi menjadi bahaya bagi operasi ruang angkasa di beberapa titik di masa depan,” demikian menurut Wiegert.

Dia menyamakannya dengan bagaimana penumpukan sampah antariksa di orbit rendah Bumi menjadi masalah yang berkembang karena misi awal tidak menjelaskan bagaimana mereka akan membuang satelit yang mati. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI