Telset.id, Jakarta – Solar Dynamics Observatory NASA pada 26 Oktober 2022 mengirimkan gambar matahari “tersenyum”. Sayangnya, menurut para ahli, “senyuman” itu bukan pertanda baik bagi planet kita. Ada pertanda apa?
Seyum bisa menggambarkan kebahagiaan. Tapi menurut para astronom, gambar matahari “tersenyum” biasanya bakal ada momen dunia bakal bermandikan plasma muntah.
Gambar matahari tersenyum yang menggemaskan itu sebenarnya adalah tiga bintik hitam yang muncul di atmosfer matahari. Ketiga titik bintang terdekat itulah yang membuat matahari tampak seperti tersenyum dan terekam Solar Dynamics Observatory NASA.
BACA JUGA:
- Bisakah Badai Matahari Terdahsyat Memusnahkan Internet?
- Badai Matahari Baru Terlihat Menuju Bumi, Apa Dampaknya?
Fenomena alam langka itu dijepret pada 26 Oktober 2022 oleh satelit Solar Dynamics Observatory NASA, yang yang telah merekam aktivitas matahari sejak Februari 2010.
Jika kita melihat gambar tersebut menunjukkan tiga bercak gelap yang berbeda di atmosfer matahari yang menyerupai sepasang mata dan segitiga membentuk mulut yang sedang tersenyum ceria.
Mungkin kita akan berpikir senyum ceria matahari menjadi kabar baik. Tapi nyatanya, “senyuman” itu justru menjadi ancaman bagi planet kita. Menurut para astronom, bintik-bintik hitam itu adalah lubang koronal atau daerah di korona matahari, atau atmosfer terluar, di mana angin matahari menyembur ke luar angkasa
Sama seperti bintik matahari, yang merupakan bintik-bintik gelap dari aktivitas magnetik kacau yang terjadi di permukaan matahari, lubang koronal tampak hitam karena lebih dingin daripada plasma yang mengelilinginya.
Say cheese! 📸
Today, NASA’s Solar Dynamics Observatory caught the Sun "smiling." Seen in ultraviolet light, these dark patches on the Sun are known as coronal holes and are regions where fast solar wind gushes out into space. pic.twitter.com/hVRXaN7Z31
— NASA Sun, Space & Scream 🎃 (@NASASun) October 26, 2022
Seperti Telset kutip dari Live Science, gambar itu memperlihatkan kepada kita angin konstan matahari dari partikel bermuatan mengalir ke luar angkasa dengan kecepatan lebih dari 1 juta mph (1,6 juta km/jam).
Kita dapat melihat lubang korona matahari yang tersenyum dengan sangat jelas, karena angin matahari dari lubang tersebut bertiup langsung menuju Bumi, planet dimana kita hidup.
Para astronom memperkirakan angin listrik akan menabrak medan magnet Bumi sekitar Sabtu (29 Oktober) atau Minggu (30 Oktober), yang kemungkinan akan memicu badai geomagnetik kecil, demikian menurut Spaceweather.
Asal tahu saja, kelas badai geomagnetik terlemah – kelas G1 – dapat melemahkan satelit di orbit dan menyebabkan fluktuasi jaringan listrik kecil di Bumi.
BACA JUGA:
- Plasma Tornado Ditembakkan 12.000 Mil dari Matahari
- Ngeri! Fenomena Badai Matahari Picu Kiamat Internet Berbulan-bulan
Kita merasa beruntung karena perkiraan para astronom tentang angin listrik akan menabrak medan magnet Bumi pada akhir pekan kemarin tidak pernah terjadi.
Kabar baik lain, badai ini mendorong aurora borealis ke garis lintang lebih rendah, memberi lebih banyak pengamat kesempatan melihat partikel matahari menari. [SN/HBS]