Telset.id, Jakarta – Pesawat ruang angkasa NASA DART atau Double Asteroid Redirection Test berhasil tabrak asteroid Dimorphos. Lantas, apa hasil yang bisa didapat dari eksperimen tersebut?
Pesawat DART NASA sukses tabrak asteroid Dimorphos sebagai misi eksperimental untuk menyelamatkan Bumi dari ancaraman tumbukan dengan benda angkasa.
Setelah hampir setahun dalam perjalanan, misi DART NASA untuk mendorong asteroid dari lintasan Bumi akhirnya mencapai sebuah keberhasilan.
DART telah bertabrakan dengan asteroid Dimorphos. Hasil dan data tabrakan bisa dimonitor kendati asteroid Dimorphos seukuran stadion sepak bola.
BACA JUGA:
- Hari Ini Pesawat DART NASA Tabrak Asteroid, Apa yang Bakal Terjadi?
- Uji Coba Asteroid NASA Bisa Picu Hujan Meteor di Bumi
“Penyelesaian misi bagian pertama dari tes pertahanan Bumi telah berhasil,” papar Administrator NASA, Bill Nelson, setelah terjadi tumbukan.
“Saya percaya peristiwa itu akan mengajari kita bagaimana suatu hari nanti melindungi Bumi dari asteroid,” tambahnya, seperti dilansir Engadget.
“Kami menunjukkan bahwa pertahanan planet kita adalah upaya global dan sangat mungkin untuk menyelamatkan Bumi,” begitu sambung Nelson.
Telset kutip pada Selasa (27/9/2022), NASA meluncurkan misi DART pada November 2021 dalam upaya eksplorasi penggunaan satelit pertahanan.
Tujuannya sebagai sarana pertahanan planet terhadap objek dekat Bumi. Kendaraan penabrak DART melaju dengan kecepatan sekitar 14.000 mph.
DART melintasi jalur Dimorphos yang memiliki jarak hampir 68 juta dari Bumi. Namun, iterasi masa depan sistem pertahanan planet masih harus dilihat.
Dimorphos berukuran lebih kecil daripada sepasang asteroid yang terjerat gravitasi. Batuan induknya punya ukuran lima kali lebih besar dibanding Dimorphos.
Namun, keduanya dikerdilkan oleh batuan luar angkasa yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu dan memusnahkan 75 persen kehidupan multiseluler.
Tim kemungkinan akan meneliti data yang dihasilkan oleh DART dan kamera yang dirilis sebelum pesawat ruang angkasa melakukan pendekatan terakhir.
Tim akan mempertimbangkan untuk memperpendek lintasan orbit Dimorphos di sekitar Didymos dengan waktu sekira 10 menit sebagai hasil yang ideal.
BACA JUGA:
- NASA Luncurkan Misi DART untuk Cegah Asteroid Menabrak Bumi
- Asteroid dengan Sebutan “God of Chaos” Menuju Bumi
Tim harus mengamati orbit Dimorphos selama setengah hari untuk memastikan keberhasilan karena butuh 12 jam untuk menyelesaikan sirkuit di Didymos.
Misi eksperimental tersebut merupakan program jangka panjang untuk menghindari setiap “serangan” asteroid yang berpotensi menabrak planet kita. [SN/HBS]